BPS: Penduduk Sambas 0,7 Persen Miskin Ekstrim, 80 Persen Lebih Pekerja Sektor Pertanian

Kepala BPS Kabupaten Sambas Muhammad Suudi menyebut Kemiskinan ekstrim adalah warga yang pendapatannya di bawah Rp324 ribu per bulan.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/IMAM MAKSUM
Kepala BPS Kabupaten Sambas, Muhammad Suudi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sambas mencatat sebesar 0,7 persen penduduk Kabupaten Sambas masuk kategori miskin ekstrim. 

Kepala BPS Kabupaten Sambas Muhammad Suudi menyebut Kemiskinan ekstrim adalah warga yang pendapatannya di bawah Rp324 ribu per bulan.

"Angka kemiskinan ekstrim belum ada, cuma ada di sekitar 0,7 persen. Kemiskinan ekstrim itu yang pendapatannya di bawah 1,9 dolar atau sekitar Rp324 ribu rupiah. Jadi pendapatan yang di bawah Rp324 ribu itu maka dikategorikan miskin ekstrim," jelas Kepala BPS Kabupaten Sambas Muhammad Suudi, Rabu 15 Maret 2023.

Muhammad Suudi menerangkan penduduk miskin Kabupaten Sambas lebih dari 80 persen adalah bekerja di sektor pertanian. Pendidikan mereka 80 persen hanya lulus SD ke bawah. 

"Maka ini menjadi pekerjaan rumah bagaimana meningkatkan skill dan ekspansi ke sektor mana, tidak hanya terpaku di sektor pertanian," tuturnya.

BPS: Pengangguran di Sambas Meningkat, Lapangan Kerja Sempit dan Angka Putus Sekolah Tinggi

Bikin Pilu, Laka Maut Depan RSUD Sambas, Dua Korban Lansia Hendak Jenguk Cucu

Lebih lanjut kata Muhammad Suudi, produksi padi Kabupaten Sambas melimpah namun tidak tersedia industri penggilangan padi.

"Bayangkan produksi padi kita banyak tetapi dimana ada industri penggilingan padi yang besar?, tidak ada kan maka seharusnya ada," jelasnya.

Apabila ada penggilingan padi yang besar dapat dijual dengan kemasan karung bermerek lokal Sambas. 

"Saat ini kita tidak ada industri penggilangan padi tetapi kita mengaku lumbung padi Kalbar. Tetapi belum ada padi merek Sambas. Ini harus didobrak," ucapnya.

Dia menambahkan, apabila penduduk Sambas yang rata-rata bekerja sebagai petani, kalau sudah sejahtera otomatis kemiskinan akan turun.

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved