Banjir dan Tanah Longsor
Hujan Deras di Sanggau Picu Longsor, Bupati PH Minta Warga Waspada Tanah Bergeser
Akibat tanah bergeser sebanyak sembilan unit rumah warga di Mungguk Malaria, Kelurahan Tanjung Sekayam terancam ambruk.
"Banjir setinggi 30 sentimeter dengan arus yang cukup deras mengakibatkan kendaraan roda dua mengalami kesulitan, sehingga ada beberapa yang di angkut dengan mobil pick up warga, untuk kendaraan roda empat ke atas masih bisa melewati jalan," ujarnya.
• Tebing Jalan Dr Surono Kelurahan Sungai Sengkuang Sanggau Longsor, Sempat Ganggu Lalu Lintas

Jalan yang terendam banjir merupakan jalan utama dan ramai dilalui oleh masyarakat sehingga mengakibatkan kemacetan. Sementara tanah longsor di Dusun Beginjan, diakibatkan karena curuh hujan yang tinggi, adanya genangan air karena tidak adanya gorong gorong atau pembungaan air ke sungai Kapuas.
"Tanah longsor tersebut merupakan jalan Tayan-Meliau. Lebar tanah yang longsor tersebut yaitu 4 meter dan panjangnya 8 meter dengan kedalaman tujuh meter. Dan jalan hanya bisa digunakan satu jalur," katanya.
Kapolsek menambahkan, curah hujan yang cukup tinggi selama dua hari di Kecamatan Tayan Hilir mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor di wilayah hukum Polsek Tayan Hilir.
"Untuk jalan yang telah terjadi longsor belum dilakukan perbaikkan, sehingga sementara masih belum bisa dilalui oleh kendaraan roda enam keatas. dan untuk kendaraan roda dua, roda empat masih bisa melewati jalan tersebut," ujarnya.
Sambas Mulai Surut
Sedangkap di wilayah lain, bencana banjir yang merendam sejumlah wilayah Kabupaten Sambas perlahan surut.
Debit banjir diantaranya di Dusun Beringin Tunggal, Desa Perigi Limus, Kecamatan Sejangkung berangsur surut, Minggu 12 Maret 2023.
Debit banjir saat ini surut hingga semata kaki orang dewasa. Di sejumlah pemukiman warga sudah mulai beraktivitas normal meskipun ada sebagian yang masih terendam menyisakan tinggi 30 cm.
"Sudah mulai surut banjirnya, genangan air hanya tinggal semata kaki, meskipun ada juga rumah-rumah yang berada di tempat rendah masih terendam kira-kira 30 cm," jelas Ali, warga Dusun Beringin Tunggal.
Ali menjelaskan, saat ini bantuan sembako terus berdatangan untuk warga Desa Perigi Limus yang terdampak karena bencana banjir. Ia mengatakan banjir terjadi sudah sepekan lebih.
"Hari ini ada juga bantuan berdatangan, dari karang taruna Kecamatan Sejangkung, gabungan dari organisasi masiswa, komunitas motor," katanya.
Secara keseluruhan kata Ali, banjir yang sempat merendam sejumlah rumah di desa berangsur surut. Debit banjir diprediksi akan terus surut apabila intensitas hujan terus menurun.
"Kalau hujan berkurang mungkin air akan cepat surut, airnya alhamdulillah sudah surut yang tertinggalan air tinggal genangan. Pas hari ini ad juga yang bagikan sembako dari gabungan," katanya.
Pantau Berita Terbaru dan Terupdate Terkait Banjir dan Tanah Longsor di Kalbar di sini
BPBD Mempawah Sebut Tak Ada Banjir Susulan di Desa Pak Laheng |
![]() |
---|
Banjir dan Tanah Longsor Landa Sanggau dan Toho, Sepekan ke Depan Kalbar Masih Berpotensi Hujan |
![]() |
---|
Waspada Longsor, Sanggau dan Singkawang Rawan |
![]() |
---|
Banjir Desa Semanga Sambas Berangsur Surut, Tapi Masih Terendam Sepinggang |
![]() |
---|
Imbas Hujan Deras, 9 Dusun di Ngabang-Jelimpo Terendam Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.