Banjir dan Tanah Longsor

Update Banjir Sambas: Debit Air di Desa Perigi Limus Naik 10 Cm, Desa Semanga Capai 180 Cm

Wilayah yang terendam banjir antara lain di Dusun Beringin Tunggal, Desa Perigi Limus, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Pendim 1208 Sambas.
Forkopimda Sambas meninjau sekaligus menyalurkan bantuan sembako kepada korban banjir di Desa Semanga, Sejangkung, Kabupaten Sambas, Minggu 5 Maret 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Banjir masih terus merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Sambas. Dampaknya membuat aktivitas warga terhambat karena permukiman hingga jalanan turut terendam banjir.

Wilayah yang terendam banjir antara lain di Dusun Beringin Tunggal, Desa Perigi Limus, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas. Debit banjir bahkan mengalami kenaikan 8 hingga 10 sentimeter pada Senin 6 Maret 2023.

"Diperkirakan air naik sekitar 8 sampai 10 sentimeter pagi hari ini," kata Ali, warga Dusun Beringin Tunggal kepada TribunPontianak.co.id.

Ali mengatakan debit banjir yang meninggi karena kiriman dari wilayah hulu. Dia bilang banjir membuat aktivitas warga terhambat karena banjir merendam permukiman dan akses jalan masyarakat.

"Boleh jadi karena banjir kiriman, yang jelas banjir ini membuat warga kesulitan beraktivitas, seperti warga yang tidak bisa ke sawah, warga yang bekerja di Kota Sambas juga tidak bisa karena akses terputus," katanya.

Banjir di Jawai Sambas, Bupati Satono Salurkan Bantuan Warga di 4 Desa

Banjir menurut dia membawa suka dan duka. Meski menghambat perekonomian warga, banjir di sisi lain dijadikan momen bermain bagi anak-anak.

Lebih jauh, kata dia, warga telah mengantisipasi dampak banjir dengan menyediakan kandang hewan ternak agar tidak terendam. Sejak jauh hari warga membuat kandang ternak lebih tinggi dari sebelumnya.

"Warga di kampung telah antisipasi macam ternak kambing, sapi, ayam, rata-rata kandangnya ditinggikan, kalau yang punya budidaya ikan sudah dipindahkan," ucapnya.

Sedangkan, di Desa Semanga, Kecamatan Sejangkung, ketinggian banjir mencapai 180 sentimeter. Kepala Desa Semanga, Mujian, mengatakan kedalaman banjir sudah melampaui tinggi orang dewasa. Banjir di desa itu bahkan telah berlangsung hampir satu pekan.

"Situasi banjir hari ini kedalaman air sampai saat ini sudah mencapai kurang lebih 180 sentimeter karena saya sudah pakai pelampung. Kaki saya sudah tidak nyampai ke dasar, bencana banjir ini sudah berlangsung selama enam hari sampai saat ini," jelasnya, kemarin.

Dia mengatakan, warga Desa Semanga saat ini memerlukan perhatian pemerintah daerah kabupaten maupun Pemprov Kalbar.

"Kami mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Sambas maupun Pemprov Kalbar bisa membantu ataupun mengurangi beban masyarakat yang ada di Desa Semanga, serta desa-desa di Sejangkung yang terdampak banjir," tuturnya.

Banjir Mencapai 1,8 Meter, Warga Desa Semanga Sambas Pilih Bertahan di Rumah

Dia menyebutkan sebanyak 818 unit rumah di desa itu terendam oleh banjir.

"Kami memerlukan bantuan dan uluran tangan dari pemerintah untuk meringankan beban masyarakat kami," katanya.

Warga Desa Semanga, kata dia, memilih bertahan di rumah masing-masing meskipun banjir masih belum menunjukan tanda-tanda surut.

"Semuanya masih tetap di rumah masing-masing, karena sebagian dari mereka ada rumah lantai 2 dan ada juga yang membuat panggung dalam rumah bagi yang rumahnya satu lantai," ucapnya.

Bupati Sambas, H Satono didampingi Sekretaris Daerah, Ferry Madagaskar, meninjau dan menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Jawai, Minggu 5 Maret 2023 sore.

Penyaluran bantuan tersebut juga diikuti oleh unsur Forkopimda Kabupaten Sambas, kepala OPD terkait, BPBD Kabupaten Sambas, dan Forkopimcam Jawai.

Bupati Satono mengatakan, ada empat desa yang dia tinjau di Kecamatan Jawai, yakni Desa Sentebang, Desa Sarang Burung Kuala, Desa Sarang Burung Usrat, dan Desa Sarang Burung Danau.

"Keempat desa tersebut semuanya kebanjiran. Berdasarkan data yang terhimpun, di Kecamatan Jawai banjir merendam 13 desa, 33.417 jiwa, 9.125 kepala keluarga dan 8.144 rumah," katanya.

Bupati Satono mengatakan, pihaknya datang ke empat desa tersebut untuk menyerahkan bantuan pangan, susu dan obat-obatan secara simbolis. Tenaga medis juga disiagakan di puskesmas terdekat.

"Saya selalu ingatkan kepada masyarakat agar waspada terhadap aliran listrik saat banjir ini. Di Sentebang sudah ada korban. Jangan sampai terulang lagi. Kemudian waspada terhadap hewan berbisa seperti ular dan kalajengking," katanya.

Forkopimda Salurkan Bantuan Korban Banjir di Desa Semanga, Dandim Sambas Imbau Warga Jaga Diri

Lebih lanjut, Bupati Satono mengatakan, kepada para orang tua agar selalu mengawasi anak-anak mereka ketika bermain. Mengingat banjir yang merendam permukiman warga cukup dalam.

"Banjir ini kurang lebih selutut orang dewasa. Di beberapa titik bahkan lebih. Anak-anak tolong di awasi betul-betul, jangan sampai jatuh korban. Kepala Desa tolong sosialisasikan ini kepada masyarakat," pungkasnya.

Berdasarkan data BPBD Provinsi Kalbar per 5 Maret 2023 setidaknya terdapat 62 desa dan 21 kecamatan di Kabupaten Sambas dan Bengkayang yang terdampak oleh banjir.

Rinciannya sebanyak 14 desa dan 5 kecamatan terdapat di Kabupaten Bengkayang, sedangkan di Kabupaten Sambas terdapat 48 desa dan 16 kecamatan yang terdampak banjir.

Masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Bengkayang terhitung sebanyak 1.133 KK dan 4.033 jiwa. Sedangkan di Kabupaten Sambas terdapat 4.481 KK dan 15.828 jiwa yang terdampak.

Sehingga total terdapat 5.614 KK dan 19.861 jiwa yang terdampak oleh banjir di Kabupaten Sambas dan Bengkayang ini. Total terdapat 5.127 rumah terendam banjir, 770 unit di antaranya di Kabupaten Bengkayang, dan 4.357 unit di Kabupaten Sambas. Lalu, 280 jiwa masyarakat Kabupaten Sambas terpaksa harus mengungsi untuk sementara waktu.

Pantau Berita Terbaru dan Terupdate Terkait Banjir dan Tanah Longsor di Kalbar di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved