2 Proyek Berhasil Dirampungkan di Triwulan Pertama 2023, PLN Perkuat Keandalan Listrik di Kalteng
PLH General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB), Agus Risfian Noor menjelaskan, dalam penyelesaian proyek...
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PANGKALAN BUN - PT PLN (Persero) kembali berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Nanga Bulik - Incomer (Pangkalan Bun - Sukamara) & Gardu Induk (GI) Nanga Bulik 30 MVA dan SUTT 150 kV Pangkalan Bun - Sukamara & GI Sukamara 30 MVA pada triwulan pertama tahun ini.
Pengoperasian SUTT yang membentang di sisi selatan pulau Kalimantan ini ditandai dengan pemberian tegangan pertama (energize) pada Rabu (1/3/2023) untuk jalur Nanga Bulik - Incomer dan Kamis (2/3/2023) untuk jalur Pangkalan Bun - Sukamara.
Beroperasinya SUTT ini semakin meningkatkan jaminan suplai sistem kelistrikan di wilayah Kalimantan Tengah dan diharapkan berdampak pada pertumbuhan industri serta perekonomian masyarakat.
PLH General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB), Agus Risfian Noor menjelaskan, dalam penyelesaian proyek jalur transmisi tersebut PLN berhasil mencatat prosentase penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 77,32 persen.
Hal ini menjadi bukti PLN senantiasa mendukung program peningkatan penggunaan produksi dalam negeri.
• Kerja Sama Percepat Transisi Energi, PLN Raih Dukungan Pembiayaan Rp 10,7 Triliun
"Penggunaan material dari industri lokal di setiap pembangunan proyek infrastruktur ketenagalistrikan dapat menciptakan kesempatan kerja dan berpotensi penghematan devisa negara sebagai dampak positif dari berkurangnya ketergantungan terhadap produk luar negeri," terang Agus.
Lebih lanjut, kata Agus, beroperasinya transmisi ini merupakan tahapan pengembangan sistem transmisi yang saling terhubung dan memperkuat sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Tengah, yang sebelumnya beberapa daerah masih isolated dan mengandalkan pembangkitan berbahan bakar minyak/diesel.
Selama ini daya mampu pasok rata-rata dari pembangkit diesel di Nanga Bulik dan Sukamara sekitar 12 Mega Watt (MW) dan beban puncak rata-rata 8,6 MW sehingga cadangan daya sekitar 3,3 MW.
Setelah terhubung dengan sistem utama (sistem interkoneksi) dengan daya mampu sekitar 2.304 MW mampu meminimalisir potensi padam akibat kurangnya suplai tenaga listrik.
• Dirut PLN Ajak Kekuatan Internasional Berkolaborasi dalam Transisi Energi
"Selain berhasil memperkuat kelistrikan di Kalimantan Tengah, rampungnya proyek ini juga berpotensi menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP). Sebagai perbandingan, selama isolated (tidak terhubung) memerlukan operasi pembangkit BBM, setelah terhubung grid sistem besar (sistem interkoneksi) maka operasi pembangkit BBM di Nanga Bulik dan Sukamara bisa dihentikan sehingga berpotensi penghematan BPP mencapai 13,3 miliar rupiah perbulan," ucap Agus.
Pengembangan transmisi selanjutnya yang sedang dalam tahap konstruksi yaitu SUTT 150 kV jalur Sandai - Tayan dan jalur Kendawangan - Sukamara yang nantinya menghubungkan sistem kelistrikan Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Barat yang ditargetkan selesai tahun 2024.
"Sehingga diharapkan sistem kelistrikan Kalimantan dapat segera terhubung keseluruhan untuk dapat dirasakan manfaat suplai listrik secara berkelanjutan baik untuk konsumen rumah tangga maupun industri," tutup Agus. (*)
Pantun Newsroom Director Tribun Network Febby Mahendra Putra untuk HUT ke-17 Tribun Pontianak |
![]() |
---|
17th Tribun Pontianak, GM Business Julia Lorrains: Terima Kasih atas Dukungan dan Ucapan Stakeholder |
![]() |
---|
TERBARU Tarif Listrik Agustus-September 2025 Semua Golongan Pelanggan PLN, Cek Harga Token per kWh |
![]() |
---|
Cek PIP Kemdikbud 2025 Terbaru: Link Resmi dan Cara Lihat Status Pencairan Bantuan Pelajar |
![]() |
---|
ALASAN Pemerintah Indonesia Berencana Blokir Game Roblox Banyak Orangtua Setuju |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.