Hasil Survei Pemilu 2024, Siapa Ketua Umum Partai Paling Dikenal Masyarakat?

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Siapa Ketua Umum (Ketum) Partai Politik yang terpopuler jelang Pemilu 2024?

Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) Litbang Kompas pada Januari 2023 memotret tingkat popularitas ketua umum partai politik peserta Pemilu 2024.

Adapun Survei Litbang Kompas ini berlangsung pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023,

Survei ini melibatkan 1.202 responden yang dipilih secara acak di 38 provinsi di Indonesia.

Survei ini memiliki margin of error penelitian +/- 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasilnya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertengger di posisi teratas paling populer.

Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto mengungguli 16 ketua umum partai lain.

Baca juga: Tak Sama! Hasil Survei Pilpres Litbang Kompas-LSI Terbaru Catatkan 2 Nama Teratas Pilihan Masyarakat

Megawati Soekarnoputri memiliki popularitas 94,9 persen terpaut tipis, di posisi kedua ada sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan tingkat popularitas 94,5 persen.

Di posisi ketiga ada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan keempat Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Di posisi berikutnya ada Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibyo (46,6 persen), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (34,7 persen),

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (34,5 persen), Ketua Umum PSI Giring Ganesha (32,3 persen),

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra (29,4 persen), dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (21,5 persen).

Peneliti Litbang Kompas,Yohan Wahyu menuturkan bahwa sosok pimpinan partai politik berpotensi memberikan efek elektoral kepada partai politik.

Baca juga: Kalender 2023 Jadwal Kampanye Pemilu 2024 Berlangsung 75 Hari dan Jadwal Putaran Dua

Apalagi, jika hal ini juga didukung dengan dua modal sosial lainnya, yakni popularitas dan akseptabilitas partai politik serta diperkuat pula dengan keberadaan basis pemilih tetap yang kuat dan loyal.

”Pada akhirnya, popularitas dan akseptabilitas, yang kemudian diperkuat dengan basis pemilih tetap yang kuat dan loyal,