Pemilu 2024

Koalisi Parpol Untuk Pilpres 2024 Mulai Mengkrucut, Kembali Dua Pasangan Calon Saja?

Sementara itu, Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyebut bahwa partainya berkarakteristik gotong royong.

Kolase Tribun Pontianak
Kolase Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, Prabowo Subianto dan Puan Maharani 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Koalisi Partai Politik untuk Pilpres 2024 mulai mengkrucut.

Awalnya telah terbentuk Koalisi antara PPP, PAN dan Partai Golkar.

Kemudian tak lama, juga terbentuk Koalisi antara Partai Gerindra dan PKB, bahkan untuk Gerindra dan PKB ini sudah membentuk sekber bersama.

Teranyar adalah Koalisi antara Partai NasDem, Demokrat dan PKS.

Nyaris hanya PDI Perjuangan yang masih berdiri sendiri dan belum menentukan sikap mengingat punya kursi dan suara mayoritas di Senayan.

Namun demikian belakangan Koalisi Partai Politik untuk Pilpres 2024 mulai mengkrucut dan mengarah ke dua pasangan calon saja.

Baca juga: Koalisi Perubahan Perahu Anies Baswedan Capres 2024 Diserang? Herzaky Sebut Soal Gamang dan Khawatir

Satu diantara buktinya adalah Partai Golkar yang sebelumnya telah berkomitmen dengan PPP dan PAN.

Golkar pun membangun komunikasi dengan PKB yang nyatanya telah membentuk koalisi dengan Partai Gerindra.

Kans bergabungnya lima partai itu menjadi koalisi pun sangat terbuka.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyatakan ada peluang besar kerjasama politik antar partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Apalagi, gabungan suara Golkar dan PKB telah memiliki tiket yang cukup dalam memenuhi ambang batas presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.

"Kita jalan perlahan tapi pasti. Tiket juga ini kita, berdua cukup," ujar Airlangga saat pertemuan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Kawasan Istora Senayan, Jakarta pada Jumat 10 Februari 2023.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dirinya sudah melapor kepada rekan koalisinya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, bahwa akan bertemu dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Cak Imin menyebut, Prabowo mendukung PKB untuk berkomunikasi dengan parpol lain.

Baca juga: Berapa Harta Kekayaan Sandiaga Uno? Menparekraf Era Jokowi, Mantan Wagub DKI Jakarta Anies Baswedan

Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan (Tribunpontianak.co.id/ka)

"Pak Prabowo tahu persis, bahkan memberi dukungan untuk berkomunikasi dengan semua partai," kata Cak Imin.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pun mengamini pun mengamini pernyataan dua pimpinan parpol tersebut.

"Kunjungan partai-partai itu untuk saling memperkuat ikatan koalisi," kata Wakil Ketua DPR RI itu.

Disisi lain, Koalisi Partai NasDem, Demokrat dan PKS bertambah.

Kali ini dukungan yang mengusung Anies Baswedan itu datang dari pendatang baru di Pemilu 2024 yakni Partai Ummat.

Hal itu seusai rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Ummat memutuskan mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi membuka pintu bagi Partai Ummat untuk gabung ke bakal Koalisi Perubahan.

“NasDem partai terbuka. Siapapun warga negara RI, apapun suku, agama dan partainya, NasDem welcome, monggo, marhaban ahlan wasahlan,” kata Gus Choi saat dikonfirmasi, Kamis 16 Februari 2023.

Sementara itu, Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyebut bahwa partainya berkarakteristik gotong royong.

Maka berdasarkan hal itu disebutnya PDIP tidak menutup kemungkinan berkontestasi di Pilpres 2024 mendatang bakal berkoalisi dengan partai politik lainnya.

"Karakteristik PDI Perjuangan itu gotong royong. PDI Perjuangan itu selalu mengedepankan prinsip kerja sama, bersama-sama bisa dengan PAN, bisa dengan Golkar, Gerindra, PKB dan lainnya. Prinsipnya itu dulu," kata Masinton Pasaribu dalam Diskusi Trust Indonesia: Buru-buru Berburu Tiket Capres dan Cawapres, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Februari 2023.

Sebelumnya Politisi PDI Perjuangan itu juga menyebutkan mengapa partainya belum umumkan Calon Presiden meski sudah memenuhi aturan presidential threshold.

"PDI Perjuangan meski sudah punya boarding pass (Capres) tetapi karakteristik PDIP itu bukan partai yang mau jumawa. Bukan kemudian merasa partai yang merasa tepuk dada walaupun bisa sendiri kemudian mencalonkan sendiri. Karakteristik PDI Perjuangan tidak seperti itu," katanya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved