Triponcast: Stunting Dicegah, Masa Depan Anak Sanggau Kian Cerah
Dengan adanya perbedaan data tersebut Ontot mengatakan data ini akan dikonfirmasikan dengan sangat baik dan seperti apa disparitasnya
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Bupati Kabupaten Sanggau, Yohanes Ontot, yang juga sekaligus menjabat sebagai Ketua Satgas Percepatan Penurunan stunting Kabupaten Sanggau, menjelaskan seperti apa stunting di Kabupaten Sanggau, dijelaskannya pada acara Tribun Pontianak Podcast (Triponcast), edisi Kamis, 16 Februari 2023.
"Untuk pendataan kita ada dua lembaga dalam pendataannya, seperti SSGI yang juga sangat dipercaya oleh Menteri Kesehatan dan dari hasil pendataan elektronik pendataan/pelaporan Sanggau itu pada EPPGM di angka 26 koma sekian persen, kemudian setelah mendapatkan laporan dari SSGI kita berada pada 32,2 persen dan memiliki disparitas sekitar 6 persen," kata Ontot.
Karena adanya perbedaan, data tersebut akan dikonfirmasikan dengan sangat baik hingga disparitasnya sedang melakukan kroscek di lapangan.
"Kita pemerintah itu mulai dari Dusun, Desa, hingga Kecamatan terus kita lakukan kroscek untuk memastikan data itu," katanya.
"Karena kalau untuk SSGI ini pendekatannya langsung ke keluarga yang ada di lapangan, kemudian untuk data EPPGM ini pendekatan datanya melalui posyandu dan SSGI ini juga adalah tenaga terlatih dari pusat," tambahnya.
• Kukuhkan Guru Penggerak, Ini Pesan yang Disampaikan Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot
Tak hanya itu, dengan banyaknya keberadaan posyandu di Kabupaten Sanggau juga akan dapat memberikan dampak positif dalam melakukan pertimbangan dalam pemberian makanan dan selalu memonitoring perkembangan anak di Kabupaten Sanggau.
Ontot juga menjelaskan pihaknya akan terus berupaya dalam mempersiapkan pengadaan kelengkapan-kelengkapan yang mungkin saja masih memiliki kekurangan di setiap posyandu di Kabupaten Sanggau.
"Kita sudah bergerak dan selalu bergerak cepat," tegasnya.
Ia menjelaskan penyebab stunting ini sendiri memiliki banyak sekali penyebab, tak bisa dikatakan hanya melalui satu faktor saja.
"Saya kira penyebabnya banyak ya, dan kita tidak bisa hanya melihat dari ending yang kita lihat saja tapi yang harus kita lihat sejak awal itu misalnya kepada calon pengantin yang tentu pemahaman terhadap bagaimana nanti jika sudah berumahtangga agar mempersiapkan pengetahuan, sehingga nanti tidak akan terjadi sunting ini," katanya.
Di sisi lain, untuk daerah pedalaman Kabupaten Sanggau sendiri ia mengatakan masih menjadi tugas pemerintah untuk menjangkau dan memberikan edukasi juga sosialisasi kepada seluruh masyarakat.
"Seperti kepada calon pengantin itu kita berikan pendampingan dan juga pembekalan agar setelah menikah punya bekal kedepannya," jelasnya.
Terkait pendataan EPPGM dan SSGI ia mengatakan kedua lembaga ini memiliki masing-masing kekurangan dan kelebihanan.
"Kalau kelebihan SSGI ini mungkin mereka memiliki tenaga-tenaga yang sudah terlatih secara maksimal dan peralatan yang cukup dan EPPGM juga kurang lebih seperti itu kemudian untuk kekurangan dan kelebihan dari kedua lembaga ini harus kita cari nanti," katanya.
• Disdukcapil Sanggau Targetkan 25 Persen Penduduk Sanggau Gunakan KTP Digital
"Dan untuk langkah-langkah yang kita ambil saat ini, bagaimana kita melatih tenaga-tenaga yang akan kita siapkan ke posyandu nantinya dengan berbagai elemen," jelasnya.
Siswa SMAN 3 Pontianak Ungkap Perasaan Jadi Angkatan Pertama Ikut TKA 2025 |
![]() |
---|
6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Polisi Amankan 15 Pendemo hingga Polisi di Singkawang dapat Bintang |
![]() |
---|
CUACA Kalbar Hari Ini di 14 Daerah! Waspada Kayong Utara Udara Kabur, Pontianak Cerah di Siang |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Anggota DPRD Kabupaten Sanggau 2024–2029: Struktur, Jabatan dan Fraksi |
![]() |
---|
45 Anggota DPRD Kota Pontianak Periode Masa Jabatan 2024-2029 di 5 Dapil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.