Angka Stunting di Sintang Terendah se-Kalbar
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan nilai prevalensi balita stunted provinsi kalbar sebesar 27,8 persen. Padahal, pada tahun 2021 angka stuntin
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Angka Stunting di Kabupaten Sintang, turun drastis. Bahkan, menjadi urutan paling rendah angka prevalensi balita Stunted (tinggi badan menurut umur) dari 14 Kabupaten/ kota se-Kalimantan Barat.
Berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) angka Stunting di Kabupaten Sintang, menunjukan penurunan yang sangat siginifikan. Sehingga menempatkan Sintang menjadi Kabupaten/kota paling rendah angka prevalensi balita stunted mencapai 18,7 persen pada tahun 2022.
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan nilai prevalensi balita stunted provinsi kalbar sebesar 27,8 persen. Padahal, pada tahun 2021 angka stunting di Kabupaten sintnag lebih tinggi daripada angka stunting tingkat provinsi kalbar.
Dibanding nilai stunting pada tahun 2021 terjadi penurunan yang besar dari angka 38,2 persen menjadi 18,7 persen.
Hal ini menunjukan keberhasilan dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemkab sintang dalam menangani stunting.
• Wabup Melkianus Beberkan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2023-2026 di Sintang
Bupati Sintang, Jarot winarno menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam mengatasi stunting si Kabupaten sintang selama setahun terakhir.
"Kita ada di Zona hijau. Itu sangat bagus. Bahkan lebih rendah dari angka stunting di tingkat provinsi. Saya selaku kepala daerah mengucapkan terima kasih banyak kepada ibu sekda yang sudah mengkoordinasikan semua upaya kita, kepada bappeda yang sudah menyusun rencana pembangunan kita, tenaga kesehatan, tenaga KB BKKBN serta juga petugas lapangan yang sudah berkibaku memperbaiki kualitas hidup orang sintnag khususnya 1000 HPK," kata Jarot, Selasa 31 Januari 2023.
Jarot Winarno juga menyampaikan apresiasi terhadap forkopimcam, para tenaga kesehatan serta aparat desa atas penurunan angka stunting di Kabupaten Sintang turun secara drastis tinggal 18,6 persen.
"Angka ini tidak terlepas dari kesadaran peningkatan gizi masyarakat, terutama para ibu-ibu hamil dalam menjaga gizi terhadap bayinya pada saat masih dalam kandungan dan menyusui bayinya hingga usia bayi 2 tahun, ini sangat membanggakan Kabupaten Sintang merupakan terbaik di Kalimantan Barat," ujar Jarot. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
PLN Sukseskan Fun Run di Sintang |
![]() |
---|
Rasanya Unik dan Khas, Kuliner Kota Pontianak yang Wajib Dicoba Wisatawan |
![]() |
---|
Wabup Susana Buka Sosialisasi Pengendalian Penyakit Menular Sebagai Bagian Upaya Eradikasi Frambusia |
![]() |
---|
Pelabuhan Kijing Rampung, Siap Dongkrak DBH dan Ekspor Hasil Bumi Kalbar |
![]() |
---|
Kalbar Sumbang Devisa, Tapi DBH Menyusut: PAN Desak Pemerintah Pusat Koreksi Skema |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.