Memasuki Musim Kemarau, BPBD Kalbar Imbau Masyarakat Bersama-sama Cegah Karhutla
Indikasi curah hujan rendah tersebut berpotensi menimbulkan dampak lain, seperti meningkatnya titik panas (hot spot) dan potensi kebakaran lahan.
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Memasuki musim kemarau, BPBD Kalbar mengimbau seluruh masyarakat bersama-sama untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan ( karhutla ).
Himbauan tersebut diketahui berdasarkan keterangan Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar, Daniel. Rabu, 18 Januari 2023.
Daniel menjelaskan, berdasarkan prakiraan BMKG Kalbar tertanggal 4 Januari 2023, curah hujan bulan Januari - Maret 2023, terdapat indikasi curah hujan rendah di beberapa Kab/Kota di Kalbar.
Indikasi curah hujan rendah tersebut berpotensi menimbulkan dampak lain, seperti meningkatnya titik panas (hot spot) dan potensi kebakaran lahan.
Baca juga: Karhutla di Parit Baru Kubu Raya, 2 Hektare Lahan Tebakar
Berikut himbauan BPBD Kalbar kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah karhutla;
1. Mengurangi bahan-bahan yang mudah memercikan api dikawasan hutan/lahan yang mudah terbakar;
2. Hindari membakar sampah dilahan atau hutan, terutama saat angin kencang. Angin yang bertiup kencang akan beresiko menyebarkan kobaran api dengan cepat dan menyebabkan kebakaran;
3. Berikan jarak tempat pembakaran dari bangunan sekitar 15 - 150 meter dari hutan/lahan kering. Hal ini untuk menghindari risiko api menjalar ke tempat yang tidak diinginkan;
4. Tidak membuang puntung rokok sembarangan di area hutan atau lahan, apalagi jika kasih menyala yamgg beresiko memicu terjadinya kebakaran.
5. Membuat sekat-sekat kanal untuk mengatur hidrologi air pada lahan gambut, dengan begitu tanahnya menjadi lebab dan basah sehingga tidak mudah terbakar.
Selain itu, Daniel juga menjelaskan BPBD Kalbar akan melakukan tindakan-tindakan pencegahan dan penanganan karhutla dengan terus melakukan koordinasi dan mendorong BPBD Kabupaten/Kota untuk melakukan upaya-upaya berikut;
1. Melakukan analisa titik rawan kebakaran di daerah masing-masing;
2. Melakukan patroli rutin;
3. Mendeteksi kebakaran hutan/lahan sedini mungkin;
4. Mempersiapkan peralatan operasi pemadaman;
5. Mensiagakan personil yang sewaktu-waktu dapat digerakan di daerah yang terbakar;;
6. Melakukan edukasi ke masyarakat, melalui penyebaran pamflet.
7. Memetakan sumber air di daerah-daerah yang berpotensi terbakar. (*)
Baca juga: Siap Siaga Hadapi Karhutla, Polisi Tinjau Lahan dan Cek Kesiapan Peralatan Petugas Damkar
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News
| Gubernur Kalbar Gencarkan Program Paket C, Atasi 25 Persen Warga Belum Tamat SMA, Ini Syarat Daftar! |
|
|---|
| Gubernur Kalbar Dorong Percepat Pembangunan Gudang dan Penggilingan Padi di Empat Kabupaten |
|
|---|
| Pemprov Kalbar Dorong Pemerataan Rekrutmen Guru, Ajak Alumni UPGRI Pontianak Berperan Bangun Daerah |
|
|---|
| Viral di Medsos, Kasus Curanmor di Halaman Rumah Sakit Fatimah Berhasil Diungkap Polres Ketapang |
|
|---|
| Heri Mustamin Dukung Pelaksanaan TKA Sebagai Langkah Arahkan Siswa Sesuai Bakat dan Kemampuan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/bpbd-kalbar-180123-sungai-raya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.