FAJI Kalbar Bersama Relawan PMI Gelar Simulasi Penyelamatan Orang Tenggelam

Adegan tersebut merupakan simulasi evakuasi penyelamatan orang yang hanyut di sungai atau di air oleh relawan PMI Kota Pontianak.

Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Latihan penyelamatan orang tenggelam / hanyut di Sungai Kapuas yang dilaksanakan Federasi Arung Jeram Indonesia Kalbar dan Relawan PMI Kota Pontianak, senin 26 Desember 2022. Tribun Pontianak Ferryanto. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Terkena gelombang, seorang warga Pontianak yang berada di atas perahu terjauh di sungai Kapuas,Senin 26 Desember 2022, sore.

Arus sungai Kapuas yang deras membuat warga tersebut kesulitan berenang ke tepian untuk menyelamatkan diri.

Sementara itu perahunya sudah jauh dari posisinya.

Beruntung tim relawan dari PMI Kota Pontianak segera tiba di lokasi dan Langsung melakukan penyelamatan

Menggunakan perahu karet, tim penyelamat langsung menuju korban yang sudah berada di tengah sungai Kapuas.

Korban sudah beberapa menit bertahan di air terlihat lemas.

Baca juga: Kepala Ombudsman Provinsi Kalbar Audiensi ke Wako Pontianak

Tim penyelamat pun langsung melemparkan pelampung yang diikat dengan tali ke arah korban tersebut.

Korban kemudian menangkap tali itu dan korban langsung di tarik ke arah perahu karet.

Setelah korban berada dekat dengan perahu, tin penyelamat langsung mengangkat korban dengan memegangi tangan dan bahu korban lalu mengangkatnya ke atas perahu dan akhirnya korbanpun selamat.

Adegan tersebut merupakan simulasi evakuasi penyelamatan orang yang hanyut di sungai atau di air oleh relawan PMI Kota Pontianak.

Simulasi penyelamatan tersebut merupakan latihan yang dilaksanakan dalam rangka hari Relawan PMI.

Latihan tersebut dilaksanakan bersama FAJI (Federasi Arung Jeram Indonesia) Kalbar.

Ketua FAJI Kalbar, Yan Andri menyampaikan bahwa ada sejumlah teknik yang dikenalkan kepada relawan PMI pada latihan kali ini.

Mulai dari pengenalan peralatan, cara mendayung, cara mendekati korban, cara mengevakuasi korban, dan keluar dari perangkap korban tenggelam atau yang hanyut di Sungai.

Pada proses penyelamatan orang yang hanyut di air, ia mengatakan ada sejumlah hal yang harus diperhatikan, karena mengevakuasi orang di air berbeda dengan di darat.

Secara naluriah, orang yang hanyut disungai atau tenggelam terlebih korban tidak dapat berenang akan panik dan membahayakan si penolong, dan hal itu yang harus dipahami oleh seorang pengalamat.

Dalam latihan ini, relawan diberikan pengetahuan bagaimana menghadapi seorang yang panik ketika hendak diselamatkan, namun tetap aman untuk si penyelamat.

"Kita ini fokus melakukan penyelamatan dengan korban hidup, dimana ini dibagi dua korban pasif dan aktif, korban pasif lebih mudah untuk di evakuasi, namun ada korban aktif yang justru kalau si penyelamat salah teknik dapat membahayakan nyawanya, dan ini yang harus dipahami relawan penyelamat,"ujarnya.

Harapannya dengan latihan ini, tim relawan PMI dapat siap siaga dan mampu membantu proses penyelamatan bila dibutuhkan sewaktu - waktu.

Tidak hanya sekedar melakukan evakuasi, namun evaluasi yang aman bagi korban dan juga aman bagi penyelamat. (*)

• Raih Nilai 87,03, Pontianak Zona Hijau Pelayanan Publik Tertinggi di Kalbar

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved