Natal dan Tahun Baru

Renungan Malam Natal Kristen 2022! Yesus Membawa Harapan Bagi yang Lemah

Simak renungan malam Natal Kristen 2022 yang diperingati pada setiap 24 Desember. Kelahiran Yesus ke dunia membawa berkat yang luar biasa bagi umat.

KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Simak renungan malam Natal Kristen 2022 yang diperingati pada setiap 24 Desember. 

“Para gembala” adalah figuratif dan sekaligus simbolik bagi masyarakat yang lemah.

Mereka mendapatkan stigma yang tidak dapat menjalani perintah agama dengan baik, hanya lantaran (diasumsikan) disibukkan dengan berbagai tugas dan tanggungjawab yang menyita pikiran, perasaan, dan tenaganya, yaitu menjaga kawanan ternak.

Karenanya disebut tidak layak mendapatkan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan masyarakat dan bahkan kehidupan agama.

Kelompok inilah yang disebut Yesaya sebagai “Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan” (9:1).

Kehidupannya suram karena terhimpit oleh kekuatan politik penguasa yang membuatnya tidak mendapatkan akses politik, akses ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan sumber daya (8:23).

Saya menduga “para gembala”, “figuratif” dan orang-orang yang mendapatkan “stigma lemah” ada juga dalam komunitas gereja.

Bisa saja mereka adalah warga miskin, kaum disabilitas, orang-orang yang memiliki keterbatasan pendidikan, orang yang tidak mendapatkan akses kepada pengambil keputusan, mereka yang takut menyampaikan pendapat, orang yang dicap profokator dan masih banyak lagi.

Menurut Yesaya, mereka adalah orang-orang yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, pelecehan hak asasi yang haknya dirampas.

Mereka yang hidup dalam tekanan penindas, mereka yang tidak dapat menikmati hasil panen karena tekanan kaum tengkulak dan pengijon dan mereka yang menderita aniaya fisik, pikiran dan batin dari kaum penguasa (Yesaya 9:2-3).

Terhadap mereka yang mengalami tekanan fisik, pikiran, dan batin inilah Lukas menyampaikan pesan, “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar.” (Lukas 2:10).

“Kesukaan besar” nya dimana? “Kasih karunia Allah yang menyelamatkan manusia sudah nyata.” (Titus 2:11).

Tuhan hadir bukan untuk segelintir orang, tidak hanya untuk komunitas tertentu secara eksklusif, tetapi Ia juga menetapkan orang-orang “yang lemah” untuk menjadi saksi dan hamba-Nya.

Buktinya malaikat Tuhan menampakan dirinya kepada para gembala dan tidak kepada yang lain.

Yakinlah yang lemah, miskin, disabilitas juga dipilih Tuhan. Artinya Yesus membawa pengharapan baru, menghadirkan “terang besar” (Yesaya 9:1) dan masa depan bagi kita.

Renungan Malam Natal Katolik 2022! Berjaga-jaga Menyambut Kedatangan Sang Mesias

Kedua semua Warga Jemaat Potensial.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved