Ekonomi Kalbar Alami Pertumbuhan di Triwulan III 2022, Bagaimana Cara Menjaga Momentumnya?

Ekonomi Kalimantan Barat mengalami pertumbuhan yang impresif pada Triwulan III 2022, bahkan mampu mencapai angka di atas pertumbuhan nasional.

Istimewa
Kepala Bidang PPA II Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Barat 

Untuk menjaga daya beli masyarakat pemerintah melaksanakan beberapa kebijakan antara lain pemberian BLT BBM, Bantuan Subsidi Upah, BLT Desa, alokasi belanja wajib 2 persen dari dana transfer umum, dan pemberian dana insentif daerah (DID). 

Berdasarkan data PT Pos Pontianak penyaluran BLT BBM sampai dengan 4 november 2022 mencapai 132, 32 miliar, BSU sebesar 70,5 miliar. 

Kalbar Populer Hari Ini, Alasan Sutarmidji Absen Pelantikan Pj Wako Singkawang

Penyaluran DLT Desa sampai akhir November sudah mencapai 711 miliar. Dari data kementerian keuangan jumlah alokasi belanja wajib 2 persen APBD untuk penanganan dampak inflasi untuk seluruh pemerintah daerah di Kalbar sebesar 75,77 miliar. 

Beberapa pemerintah daerah di Kalbar mendapatkan DID kinerja tahun 2022 yang digunakan penggunaan untuk pemulihan ekonomi melalui program perlindungan sosial. Total DID kinerja tahun 2022 yang diterima sebesar 66,13 miliar.

Salah satu penopang pertumbuhan ekonomi di Kalbar adalah pengeluaran pemerintah. Pada tahun 2022, total anggaran dana APBN yang dilaksanakan di Kalbar sebesar 10,7 triliun, sedangkan total APBD semua pemerintah daerah sebesar 25,4 triliun, sehingga total dana APBN dan APBD sebesar 36,1 triliun. 

Namun demikian sampai dengan akhir oktober kinerja realisasi belanja pemerintah belum menggembirakan, realisasi dana APBN mencapai 67,8 persen sedangkan realisasai APBD mencapai 60,9 persen, secara gabungan mencapai 63,1 persen. 

Sampai dengan akhir tahun masih ada potensi pengeluaran pemerintah sebesar 13 triliun. Tentu ini jumlah yang sangat besar yang diharapkan mampu meningkatkan PDRB Kalimantan Barat.

Kemudian jika dilihat dari sisi produksi, ekonomi Kalbar masih mampu tumbuh di akhir tahun 2022. Sesuai data BPS sektor penopang ekonomi Kalimantan Barat yang dominan adalah pertanian, perkebunan, perikanan, sektor industri pengolahan, dan sektor perdagangan besar dan kecil. 

Sektor-sektor tersebut masih mengalami pertumbuhan, hal ini bisa dilihat dari jumlah kredit yang terus terjaga dan naik tipis dari bulan ke bulan. 

Dari data OJK Kalimantan Barat tingkat kredit mulai dari bulan Juni berada di angka 60 triliun dan mengalami peningkatan setiap bulannya, bahkan di bulan Oktober mencapai 62,6 triliun. Hai ini mengindikasikan ekonomi Kalimantan Barat masih tumbuh positif dan diharapkan dapat dipertahankan sampai dengan akhir tahun. 

Di sektor UMKM, kredit pembiayaan bagi UMKM juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari data Kementerian Keuangan, jumlah Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan akhir November 2022 mencapai Rp4,6 triliun, sedangkan pembiayaan ultra mikro (UMi) mencapai 70,5 miliar. 

Penyaluran ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana penyaluran KUR sebesar 3,6 triliun sedangkan pembiayaan ultra mikro sebesar 40,9 miliar.

Optimisme pertumbuhan ekonomi yang impresif Kalimantan Barat sampai dengan akhir tahun masih terjaga. Dilihat dari sisi produksi dan konsumsi masih mempunyai potensi untuk tumbuh. 

Di sisi pengeluaran pemerintah perlu langkah strategis agar dana pemerintah baik APBN maupun APBD dapat direalisasikan secara optimal. Dari sisi konsumsi rumah tangga diprediksi masih akan meningkat apalagi menghadapi perayaan natal dan tahun baru. 

Namun perlu diwaspadai adanya kemungkinan lonjakan konsumsi natal dan tahun baru akan mengakibatkan kenaikan inflasi. Hal lain yang perlu diwaspadai adalah menjaga agar penyebaran covid-19 tidak meningkat. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved