Membumikan Program UMi di Bumi Daranante
Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) hadir sebagai solusi bagi para pelaku usaha mikro yang berada pada level terendah....
Oleh: Kepala Subbag Umum KPPN Sanggau, Sugeng Samoro
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Pandemi Covid-19 di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2020 sampai dengan 2022 telah meluluhlantakan sendi-sendi perekonomian nasional.
Banyak pengusaha dan startup bertumbangan.
Demikian juga dengan kalangan usaha kecil dan menengah sangat terasa dampaknya bagi kehidupan mereka sehari-hari.
Pondasi pelaku UMKM sebagai basis perekonomian nasional telah goyah sulit bertahan ditengah badai pandemi Convid-19.
Perekonomian Indonesia yang pilar utamanya di topang oleh UMKM dengan kontribusi terhadap PDB sekitar 61,07 persen di tahun 2021.
Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi.
Bangkitnya UMKM tidak lepas dari program-program pemerintah seperti bantuan intensif dan pembiayaan melalui program PEN, Kredit Usaha Rakyat (KUR), digitalisasi pemasaran UMKM, dan wirausaha bagi alumni pra kerja dalam skema pembiayaan KUR.
Semua itu dilakukan untuk menaikan level UMKM menjadi lebih baik lagi setelah bertahan dan berjuang ditengah pandemi Covid-19.
Program-program pemerintah dalam membangkitkan ekonomi rakyat melalui pembiayaan UMKM terus digulirkan semata-mata untuk keberlangsungan rantai ekonomi rakyat yang makin terhimpit, sehingga diharapkan ke depan dapat menjadi pilar penting dalam perekonomian nasional.
Disamping program program UMKM yang sudah dijalankan, Pemerintah melalui Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU-PIP) yang berada dibawah Kementerian Keuangan juga mempunyai program lanjutan dari program-program kemandirian usaha, yakni dengan memberikan bantuan pembiayaan untuk usaha ultra mikro yang berada di lapisan terbawah yang memang belum bisa mendapatkan akses fasilitas pembiayaan melalui perbankan seperti KUR.
Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) hadir sebagai solusi bagi para pelaku usaha mikro yang berada pada level terendah dan tidak mempunyai sumber daya dalam akses pembiayaan melalui perbankan.
Program pembiayaan UMi berbeda dengan program KUR yang penyalurannya melalui perbankan, penyaluran pembiayaan UMi dilakukan melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dengan BLU PIP sebagai coordinated fund.
Saat ini, lembaga keuangan bukan Bank yang telah menjalin kerjasama dalam penyaluran pembiayaan UMi diantaranya PT Pegadaian (Persero), PT Bahana Artha Ventura, serta PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dengan sumber pendanaan dari APBN, kontribusi pemerintah daerah dan Lembaga keuangan.
Perbedaan pembiayaan UMi dengan KUR diantaranya adalah lembaga penyalur pembiayaan UMi dilakukan oleh lembaga keuangan bukan Bank, sedangkan pembiayaan KUR dilakukan oleh Perbankan dan lembaga keuangan.
Kemudian, penerima program pembiayaan UMi adalah pelaku usaha Ultra Mikro, sedangkan pembiayaan KUR adalah Usaha Mikro dan Kecil.
Pendampingan dan pelatihan diwajibkan bagi penerima pembiayaan UMi, hal ini berbeda dengan penerima pembiayaan KUR yang tidak diwajibkan adanya pendampingan dan pelatihan.
Kabupaten Sanggau sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, sesuai data yang dikeluarkan oleh BPS Kabupaten Sanggau, di tahun 2021 memiliki jumlah penduduk sekitar 488.527 orang dengan tingkat pengangguran terbuka sekitar 3.45, sedangkan laju pertumbuhan ekonomi sekitar 4.19 persen.
Laju pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 ini sangat signifikan dibanding tahun 2020 yang hanya mencapai 0.71 persen.
Penurunan yang sangat kentara di tahun 2020 tentunya dipengaruhi oleh situasi perekonomian nasional yang mengalami guncangan hebat akibat pandemi Convid-19.
Guncangan itu pun sangat terasa di Kabupaten Sanggau.
Kokohnya perekonomian lokal di Kabupaten Sanggau saat diterpa pandemi covid-19 tidak lepas dari pelaku usaha mikro yang tetap bertahan ditengah kelesuan ekonomi global.
Para pelaku usaha mikro terus berbenah dan menggunakan potensi-potensi penguatan permodalan seperti pembiayaan UMi untuk menopang kelangsungan usahanya.
Program pembiayaan ultra mikro di Kabupaten Sanggau sampai dengan September 2022 telah terealisasi sekitar 2.178 debitur dengan total angka pembiayaan sebesar Rp 9.675 Miliar.
Sedangkan secara nasional total penyaluran pembiayaan UMi kepada debitur sampai dengan Mei 2022 sebanyak 5,85 Juta debitur dengan total pembiayaan sebesar Rp 19,83 Triliun.
Kinerja penyaluran pembiayaan UMi di Kabupaten Sanggau sampai saat ini masih perlu ditingkatkan lagi, dari sisi debitur maupun jumlah pembiayaannya.
Saat ini lebih dari 488 ribu jumlah penduduk pada Kabupaten Sanggau dan lebih dari 5.600 UMKM yang berada di Kabupaten Sanggau belum mendapatkan akses informasi terkait dengan program Pembiayaan UMi.
Pelaku usaha ultra mikro lebih banyak menggunakan fasilitas pembiayaan dari Lembaga koperasi simpan pinjam credit union (CU) maupun perorangan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam rangka peningkatkan kinerja penyaluran pembiayaan UMi di Kabupaten Sanggau diantaranya dengan melakukan sosialisasi dan publikasi terkait program penyaluran UMi, sehingga program pembiayaan UMi dapat diketahui dan diakses oleh masyarakat luas yang pada gilirannya potensi perluasan debitur bagi kalangan pelaku usaha ultra mikro dapat tercapai.
Langkah selanjutnya adalah mensinergikan program UMi dengan kelompok-kelompok ekonomi lokal seperti koperasi simpan pinjam (CU) dan pengambil kebijakan di wilayah Kabupaten Sanggau, sehingga kolaborasi yang terjalin secara apik akan membawa dampak yang besar bagi kemudahan informasi dan publikasi program UMi.
Program duta UMi di kalangan masyarakat yang berperan sebagai agen UMi dalam menyampaikan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan di kalangan masyarakat.
Langkah-langkah tersebut diatas adalah sebagai upaya dalam rangka membumikan UMi di bumi Daranante. Semakin banyak peserta program UMi, maka semakin terbuka peluang perbaikan ekonomi skala lokal baik secara individu maupun kelompok yang pada akhirnya akan menyumbang dalam perbaikan ekonomi secara nasional.
Jumlah Debitur UMi meningkat, Kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sanggau melesat, tidak ada kata lelah, tidak ada kata terlambat, ayo kita bumikan program UMi, kita pancangkan program UMi di bumi Daranante, Kabupaten Sanggau. (*)