Petakan Penyebab Kasus Stunting di Kalbar Lewat Giat Monitoring Evaluasi Audit
Di tahun depan, kunci menurunkan stunting caranya dengan kerja bersama-sama. Untuk menkoneksikan kinerja lintas sektoral kuncinya adalah komunikasi.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Penyebab kasus stunting di 14 kabupaten kota di Kalimantan Barat sudah terpetakan. Dari hasil pemetaan penyebab kasus stunting di masing-masing daerah ini dapat mempertajam intervensi tim penurunan stunting di tahun depan.
Pelaksana Tugas BKKBN Provinsi Kalbar, Aulia Arfiansyah Arief mengatakan Monitoring evaluasi audit kasus stunting level Provinsi Kalbar ini merupakan tindaklanjut dari evaluasi audit kasus stunting di masing-masing daerah.
"Hari ini (kemarin) semua dipaparkan menjadi satu rangkuman," ujar Pelaksana Tugas BKKBN Provinsi Kalbar, Aulia Arfiansyah Arief saat menghadiri kegiatan monitoring evaluasi audit kasus stunting Provinsi Kalbar yang sudah berlagsung selama dua hari, di Hotel Harris Pontianak, Selasa 13 Desember 2022.
Menurut Aulia, adanya rangkuman penyebab terjadinya stunting di masing-masing daerah, bisa menjadi bahan acuan untuk teman-teman tim percepatan penurunan stunting untuk melakukan tindaklanjut dari yang sudah dilakukan saat ini.
Sebagai contoh, di satu kabupaten dominan penyebab stunting akibat kemiskinan. Artinya tim sudah memiliki gambaran buat melakukan intervensi buat menurunkan stunting itu.
• Wagub Ria Norsan Optimis Tekan Angka Stunting di Kalbar menjadi 17 Persen di 2024
Begitu juga jika penyebab stunting karena pola hidup tidak sehat sampai temuan sanitasi yang buruk. Langkah-langkah yang akan diambil sudah ada dan terpetakan.
Di tahun depan, kunci menurunkan stunting caranya dengan kerja bersama-sama. Untuk menkoneksikan kinerja lintas sektoral kuncinya adalah komunikasi.
Apabila komunikasi dari level provinsi, kabupaten kota hingga level desa berjalan baik. Aulia optimis dan yakin penanganan stunting di Kalbar bakal menunjukkan progres baik dengan target 17 persen di 2024 bisa tercapai.
Dari informasi yang ia dapat, angka stunting di Kalbar juga turun.
“Detail angkanya saya belum dapat. Mungkin di Desember akhir baru diumumkan. Mudah-mudahan bisa di angka 20 persen turunnya. Sehingga untuk menurunkan 17 persen di 2024 tak terlalu berat," tutupnya. (*)
• Pemda Kapuas Hulu Kembali Bahas Percepatan Penanganan Stunting
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News