Bincang Bareng Jurnalis, PLN UIKL Kalimantan Paparkan Kondisi Kelistrikan Sistem Khatulistiwa

Kita harap perekonomian masyarakat terus menggeliat naik sehingga PLN juga bisa meningkatkan penjualan listrik yang seiring dengan pertumbuhan ekonomi

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
TribunPontianak.co.id/ Nina Soraya
General Manager PLN UIKL Kalimantan, Abdul Salam Nganro, memberikan pemaparan dalam kegiatan Media Gathering dengan tema Sinergi PLN dan Jurnalis dalam Peningkatan Keandalan Penyaluran Listrik Kalimantan Barat pada Jumat, 9 Desember 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Kalimantan memiliki fungsi kerja mengelola transmisi, penyaluran dan pembangkitan di seluruh Kalimantan termasuk di Kalimantan Barat (Kalbar).

General Manager PLN UIKL Kalimantan, Abdul Salam Nganro, menjelaskan tidak hanya sistem besar kelistrikan akan tetapi sistem kecil yang masih belum terkoneksi dengan sistem besar atau isolated turut menjadi coveran kerja UIKL.

Abdul Salam menyampaikan saat ini di Kalbar memiliki Sistem Khatulistiwa yang masih belum terhubung dengan Sistem Kelistrikan di Kalteng, Kalsel, Kaltim dan Kaltara.

“Ditargetkan pada tahun 2024-2025 interkoneksi Kalimantan ini bisa dilakukan.

Jika interkoneksi dilaksanakan, maka kita akan memiliki biaya penyediaan listrik yang lebih murah,” jelas Abdul Salam saat berdialog dengan jurnalis dalam kegiatan Media Gathering PLN Gorup Kalimantan Barat di Singkawang, Jumat 9 Desember 2022.

Untuk saat ini di Sistem Khatulistiwa beban puncak tertinggi pada 2022 sebesar 468 MW yang terjadi pada Agustus 2022. 

Sistem Khatulistiwa juga memiliki cadangan daya yang besar, sehingga membuka peluang bagi masyarakat rumah tanggan dan industri untuk melakukan tambah daya.

Tingkatkan Sinergitas dengan Awak Media, PLN Group Kalimantan Barat Gelar Media Gathering

Menurutnya keadaan ini membuktikan geliat ekonomi masyarakat di Kalbar mulai terus naik.

Bila dibandingkan saat pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2020 beban puncak hanya 300-an MW.

Kondisi itu bisa dimaklumi karena ada industri yang tidak beroperasi karena dampak pandemi.

“Namun pada 2022, beban puncak di angka 400-an MW dan tertinggi pada Agustus 2022 yakni sebesar 468 MW.

Kita harap perekonomian masyarakat terus menggeliat naik sehingga PLN juga bisa meningkatkan penjualan listrik yang seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Guna memberikan layanan listrik andal, masih ada sejumlah tantangan.

Ganguan kelistrikan yang kerap terjadi 59 persen disebabkan layangan.

PLN UP3 Pontianak Bukukan Kenaikan Pendapatan Sebesar 11,68 Persen

Permainan layangan dengan kawat berpotensi besar mengganggu distribusi listrik bagi masyarakat.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved