Sembako di Pontianak Dipastikan Aman Jelang Nataru 2023, Tapi Harga Telur Ayam Mulai Naik

"Kondisi stok sembako khusus beras sampai dengan tahun baru cukup tersedia dan sembako lainnya juga," ujarnya, Senin.

Tribunpontianak/Tri Pandito Wibowo
Satu di antara lapak penjual telur ayam sedang memindahkan stok telur ayam di Pasar Flamboyan, Kota Pontianak pada Senin 5 Desember 2022 siang. Jelang Nataru 2023, harga telur ayam di Pontianak mulai naik. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Junaidi, memastikan bahan pokok ataupun sembako di Kota Pontianak menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 dalam kondisi tersedia atau aman.

"Kondisi stok sembako khusus beras sampai dengan tahun baru cukup tersedia dan sembako lainnya juga," ujarnya, Senin.

Akan tetapi, kata Junaidi, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, salah satunya telur ayam.

"Memang untuk telur 1 kg Rp 29.500, kalau untuk telur yang ukuran paling besar harga per butirnya Rp 2.000. Ada kenaikan sedikit sekitar 6,75 persen, sedangkan untuk ayam ras yang sebelumnya per kilogramnya Rp27.000, kini menjadi Rp28.500," ucapnya.

Junaidi pun mengungkapkan, pihaknya bersama TPID Kota Pontianak terus melakukan monitoring ke lapangan dalam rangka untuk mengendalikan harga dan memastikan ketersediaan stok bahan pokok.

Jelang Nataru 2023, Pemprov Kalbar Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Kumindag Kabupaten Landak, Rosian, memaparkan pihaknya juga sudah melakukan rapat bersama Tim Satgas Pangan Kabupaten Landak untuk mengantisipasi kenaikan harga secara signifikan jelang Nataru.

"Kemarin tanggal 1 (Desember) kami sudah rapat untuk turun ke lapangan untuk memonitor harga di pasar agar pedagang tidak menjual dengan harga yang terlalu tinggi. Kita juga akan memeriksa masa kedaluwarsa produk, jika ditemukan akan ditindaklanjuti, " kata Rosian.

Selain melakukan monitoring, Diskumindag Landak juga melaksanakan operasi pasar sebagai salah satu upaya untuk penanggulangan inflasi dampak kenaikan harga BBM.

Operasi pasar itu dilaksanakan di beberapa wilayah di Kabupaten Landak seperti Kecamatan Ngabang, Sengah Temila, Menjalin, Sebangki, Kuala Behe dan Meranti.

"Pasar murah di Sompak dan Menyuke juga ada nanti. Terkait mampu tidak kita menanggulangi kenaikan harga, kita juga tidak bisa intervensi. Namun untuk saat ini masih dibilang stabil, kenaikan harga juga masih di ambang normal untuk sembako," lanjutnya.

Selain harga yang masih tergolong stabil, Rosian menyebut stok sembako diperkirakan cukup hingga akhir tahun. Diharapkan pula pada Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 tidak mengalami kekurangan sembako maupun komoditas lainnya.

Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kalbar, Bambang Prihatmoko, menyebutkan ketersediaan stok beras hingga Februari 2023, totalnya sebanyak 13 ribu ton.

"Ini juga sebagai antisipasi potensi kenaikan harga menjelang Nataru. Maka untuk penyaluran saat ini, Bulog menyalurkan beras premium melalui program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium, melalui saluran KPSH di antaranya pedagang pengecer, outlet binaan, RPK, distributor atau mitra,” ungkapnya di Pontianak, Senin 5 Desember 2022.

Jelang Nataru 2023, Stok dan Harga di Landak Masih Aman

Diakuinya, bahwa saat ini beras medium terjadi kenaikan harga sejak Oktober-November 2022 sekitar 12 persen dari HET yang sebelumnya Rp 9.950 per kilogram.

Namun, Bambang Prihatmoko menerangkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menghadapi potensi kenaikan harga tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved