Jalan Kenukut-Dedai Kabupaten Sintang Tak Dianggarkan di APBD 2023, Warga: Kena PHP Lagi
Pada 24 Juni 2021, warga juga menggelar aksi serupa. Hasil mediasi dengan pihak PT BSL dan pemerintah saat itu disepakati ruas jalan Kenukut-Dedai aka
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Tercatat sudah dua kali warga Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, memblokir jalan. Tuntutannya masih sama: desak pemerintah memperbaiki ruas jalan Kenukut-Dedai.
Aksi pemblokiran jalan kembali dilakukan oleh warga pada Senin, 5 Desember 2022. Warga sudah kecewa dengan pemerintah yang dinilai tidak menepati janji.
"Saat ketuk palu APB 2023, jalan kita nol rupiah. Kena PHP lagi. Inilah puncak kekewaan masyarakat, kita terus dibohongi oleh orang yang kita pilih," kata Abdul Gofar geram.
Pada 24 Juni 2021, warga juga menggelar aksi serupa. Hasil mediasi dengan pihak PT BSL dan pemerintah saat itu disepakati ruas jalan Kenukut-Dedai akan diperbaiki. Dan perusahaan juga berkewajiban melakukan perbaikan dan pemeliharaan ruas Dedai- Kelam secara rutin.
• Kesal, Warga Kecamatan Dedai Portal Jalan Kenukut-Dedai, Desak Pemkab Sintang Lakukan Perbaikan
Tak cukup dengan kesepakatan itu. Warga juga menyampaikan aspirasi pada Bupati Sintang, Jarot Winarno termasuk juga wakil Bupati, Melkianus. Jawaban mereka kata Gofar, akan dianggarkan di APBD tahun 2023.
"Ternyata tidak dianggarkan. Jalan sudah rusak, kasian anak sekolah sampai dorong motor," ujar Gofar.
Warga merasa tidak ada pilihan lain selain memblokir jalan supaya pemerintah segera memperbaiki kerusakan jalan poros Dedai. Bahkan, warga mengancam akan golput pada pemilihan umum 2024.
• Garis Kemiskinan di Sintang Tertinggi se-Kalbar, Wabup Melkianus Ungkap Faktor Pemicunya
Menurut Ustori, jawaban pemerintah selalu melimpahkan kewenangan perbaikan jalan pada perusahaan PT BSL. Sementara pihak perusahaan mengaku tidak mampu.
"Mau ke mana lagi kami mengadu, jadi kami memblokir jalan. Ini sebenarnya maunya aman, tapi gmn. Hampir 20 tahun jalan poros dedai tidak ada perhatian. Kalau perlu portal ini kami tutup untuk perusahaan selama lamanya. Kalau pemda tidak mau memperbaiki. Yang dikerjakan 20 persen yang rusak 50 persen. Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi pemerintah kami akan golput pada 2024," tegas Ustori. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News