Harga Beras Naik, BPS Sebut Akibat Kenaikan BBM hingga Produksi Turun
Adapun kenaikan ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM hingga berkurangnya produksi beras.
Rata-rata harga GKG di tingkat petani sebesar Rp 5.785 per kg atau naik 14,32 persen dan di tingkat penggilingan Rp 5.900 per kg atau naik 14,06 persen.
Kenaikan GKP dan GKG itu mengerek harga beras di penggilingan. Adapun pada November 2022 rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 10.512 per kg, naik 10,19 persen dibandingkan November 2021.
Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 10.122 per kg atau naik sebesar 11,58 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 9.542 per kg atau naik sebesar 9,54 persen.
2. Produksi turun
Setianto menyebut, produksi beras nasional di Kuartal IV 2022 khususnya Desember 2022 tengah mengalami penurunan sehingga menyebabkan harga beras naik.
"Terjadi penurunan produksi di bulan Desember, jadi akibatnya perlu dipertimbangkan atau terjadi mungkin shortage untuk stok beras secara nasional," ungkapnya.
3. Adanya Natal dan tahun baru (Nataru)
Dia mengatakan, adanya Naturu pada akhir tahun ini turut menyumbang kenaikan harga beras.
Pasalnya, hal ini menyebabkan pedagang mengantisipasi naiknya permintaan akan beras menjelang Nataru.
Terlebih, dengan adanya penurunan produksi beras di Kuartal IV 2022 tadi membuat dari sisi pedagang mengantisipasi kurangnya pasokan beras.
"Kenaikan harga dari sisi pedagang, ini dilakukan untuk mengantisipasi kurangnya pasokan dan naiknya permintaan akhir tahun atau Nataru," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News