Sosok Nadya Angelie Lislie, Siswi SMAK Immanuel Pontianak yang Raih Medali Emas OPSI 2022
Pelajar berprestasi itu adalah siswi SMAK Immanuel Pontianak bernama Nadya Angelie Lislie. Penyelenggaraan final OPSI yang dilaluinya berlangsung dari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pelajar asal Kalbar kembali menorehkan prestasi level nasional. Kali ini prestasi yang diraih adalah medali emas Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Tahun 2022.
Pelajar berprestasi itu adalah siswi SMAK Immanuel Pontianak bernama Nadya Angelie Lislie. Penyelenggaraan final OPSI yang dilaluinya berlangsung dari tanggal 21 hingga 25 November 2022.
Nadya membuat penelitian berjudul "Expressive Writing Sebagai Metode Coping Stres pada Siswa-Siswi Kelas XII SMA IBC Tahun Ajaran 2022/2023".
Awalnya penelitian ini akan digarap Nadya dan seorang anggota timnya. Namun anggota tim tersebut mengundurkan diri pada tahap proposal, sehingga ia sendirian menyelesaikan penelitian tersebut.
• Siswi SMAK Immanuel Pontianak Raih Medali Emas di Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2022
Nadya mengaku dapat banyak pengalaman menarik dan berharga dalam mengikuti olimpiade tersebut. Di antaranya, ia mendapat ilmu bagaimana cara melakukan penelitian dengan baik dan benar.
"Saya juga belajar untuk meringkas materi dengan efektif karena laporan penelitiannya dibatasi hanya 20 halaman," kisahnya kepada Tribun Pontianak pada Senin 28 November 2022.
Selain itu, ia juga mengaku kegiatan tersebut dapat menambah koneksi pertemanan dengan para peserta lainnya.
"Sayangnya, saya tidak berkesempatan untuk merasakan expo, presentasi, maupun wawancara offline karena pada tahun ini, OPSI masih dilaksanakan secara online," katanya.
Namun demikian, ia juga mengaku tegang sekaligus banyak mendapat ilmu baru, ketika proses pengeditan video. Di sisi lain, ia juga merasa sangat berterima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk berkompetisi dalam lomba ini.
"Pengalaman yang saya dapatkan sangat banyak, saya belajar cara menggunakan aplikasi SPSS, belajar cara wawancara dengan baik, belajar ethical clearance penelitian yang melibatkan manusia, dan lainnya," katanya.
Walaupun lomba ini sangat menguras tenaga dan waktu, Nadya mengaku sangat bersyukur karena mendapatkan dukungan serta bantuan dari para guru-guru, teman-teman, dan keluarganya.
Setelah berhasil mendapatkan medali emas pada olimpiade tersebut, Nadya juga berharap penelitiannya dapat bermanfaat untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
"Saya juga berharap agar ke depannya, saya dapat tetap menjadi anak yang memiliki motivasi untuk terus bertumbuh dan menjadi lebih baik lagi, memiliki prestasi dan membanggakan nama Indonesia," katanya.
Kepala SMA Kristen Immanuel Pontianak Annes menjelaskan kegiatan OPSI tersebut diselenggarakan secara online.
"OPSI 2022 tersebut diselenggarakan secara online dan diikuti oleh 333 tim Fisika Terapan Rekayasa, 1.053 tim Ilmu Sosial Humaniora, serta 1.091 tim Matematika, Sains, dan Teknologi dari seluruh Indonesia," katanya.
• Siswi SMAK Immanuel Pontianak Raih Medali Emas di Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2022
Ia mengatakan, lomba ini diadakan dalam bentuk pembuatan video presentasi, expo online, dan sesi wawancara mengenai hasil penelitian dari para pelajar.
"Tim SMAK Immanuel Pontianak mempresentasikan karya yang berjudul "Expressive Writing Sebagai Metode Coping Stres pada Siswa-Siswi Kelas XII SMA IBC Tahun Ajaran 2022/2023," katanya.
Annes juga menjelaskan, karya ini memberikan informasi tentang pentingnya coping stres, yaitu metode untuk meminimalisir stres dan pengaruh expressive writing sebagai metode coping yang berfokus pada emosi dalam menurunkan tingkat stres akademik siswa-siswi.
"Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa pelaksanaan dua sesi expressive writing memiliki tingkat keberhasilan 69 persen dalam menurunkan nilai stres akademik siswa-siswi," jelasnya.
Lomba ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama, para peserta akan membuat proposal penelitian yang kemudian akan diseleksi untuk bergabung dalam tahap kedua.
Tahap kedua adalah tahap terpanjang yang terdiri dari penelitian dan pembuatan laporan hasil penelitian serta logbook. Selanjutnya, tahap ketiga diikuti oleh 100 tim yang telah lolos seleksi.
"Pada tahap ini, peserta membuat video presentasi, ppt, poster, video promosi berupa Tiktok, dan melaksanakan expo online yang dibuka untuk umum. Lomba ini kemudian dilanjutkan dengan sesi wawancara secara online yang dilakukan oleh 4 juri selama 45 menit," jelasnya.
Sebelum wawancara dimulai, video presentasi yang telah peserta buat sebelumnya diputar ulang dan disaksikan bersama para juri.
"Pada saat sesi wawancara, para juri memberikan beberapa pertanyaan seperti mengapa peneliti memilih topik tersebut dan lainnya," jelas Annes.
Para juri juga memberikan beberapa masukan yang sangat membangun seperti alasan mengapa peserta seharusnya mengambil sampel yang lebih luas, pentingnya mempertimbangkan confounding variable, dan lainnya.
Kegiatan OPSI 2022 juga diisi dengan dua sesi webinar pada tanggal 24 November 2022. Pada akhirnya, tim SMAK Immanuel Pontianak meraih medali emas dalam bidang Ilmu Sosial Humaniora atas nama Nadya Angelie Lislie.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News