Khazanah Islam
Arti Air Mustakmal dan Alasannya Tidak Sah Jika Digunakan untuk Wudhu
Secara harfiah air mustakmal merupakan air yang sudah digunakan untuk menghilangkan najis atau hadas, Walaupun sifat-sifatnya tidak berubah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Wudhu merupakan cara bersuci untuk menghilangkan hadas kecil.
Berwudhu hanya dapat dilakukan dengan menggunakan air.
Jika menggunakan debu artinya itu Tayamum
Wudhu dan Tayamum merupakan pilihan yang bisa dilakukan salah satunya sebelum memulai ibadah.
Perlu Tribuners ketahui terdapat air yant tidak bisa dipakai untuk bersuci.
Contohnya adalah Air suci yang tidak mensucikan yakni Air Mustakmal.
• Memahami Kerasulan Nabi Muhammad SAW Materi Ajar Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 3 MI/SD
Secara harfiah air mustakmal merupakan air yang sudah digunakan untuk menghilangkan najis atau hadas, Walaupun sifat-sifatnya tidak berubah.
Sementara untuk air yang suci tapi tidak menyucikan lainya adalah Air yang berubah salah satu sifat, warna, rasa atau baunya disebabkan tercampur oleh benda yang suci.
Selain itu ada juga Air yang terkena najis (mutanajjis) meliputi:
1) Air yang kurang dari dua qullah (174,580 liter) yang kejatuhan benda najis meskipun tidak mengalami perubahan sifat.
2) Air dua qullah yang telah berubah salah satu sifatnya.
Adapula Air suci mensucikan tetapi makruh digunakan (tahir mutahhir makruh isti‘maluh) pada anggota tubuh, yaitu air yang dipanaskan di terik matahari (musyammas).
Air ini dihukumi makruh Ketika memenuhi 9 ketentuan berikut:
1) Dipanaskan dengan sengatan sinar matahari di daerah yang bersuhu panas, seperti daerah Hijaz (Makkah dan Madinah) selain daerah Thaif.
Ketentuan itu mengecualikan daerah yang bersuhu dingin seperti daerah Suriah dan daerah yang bersuhu sedang seperti negara Mesir, kota Cirebon dan sebagainya.