Kecamatan Pemangkat Sambas Terpilih Klaster Daya Saing Perikanan Pola Tradisional
"Tentunya hal ini bukan yang pertama, tahun lalu juga dilakukan di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. Tahun ini terpilih Kecamatan Pemangkat, semoga t
Penulis: Imam Maksum | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Perikanan Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Kabupaten Sambas, dr Ganjar Eko Prabowo menjelaskan Dirjen Penguatan Daya Saing Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sedang melakukan terobosan besar dengan membuat gebrakan Klaster Daya Saing di Kabupaten Sambas.
"Tentunya hal ini bukan yang pertama, tahun lalu juga dilakukan di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. Tahun ini terpilih Kecamatan Pemangkat, semoga tahun ini berlanjut di tahun depan dengan kecamatan yang lain," jelasnya pada Senin 21 November 2022.
Namun sedikit berbeda, kata Ganjar, di Kecamatan Paloh usaha budidaya tambak dilakukan secara pola intensif. Sementara di Kecamatan Pemangkat dilakukan dengan pola tradisional. Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri dan menjadi pola kebijakan pengembangan kluster daya saing di Kabupaten Sambas.
• Kabid Pencegahan Penyakit Dinkes Sambas Sebut Perhatikan 7 Poin Bahaya Ini Belum Vaksin
Lebih jauh lagi Ganjar juga mengatakan fasilitasi pengembangan kluster daya saing hasil kelautan dan perikanan di Kabupaten Sambas diharapkan mampu menjadi jembatan fasilitasi antara UMKM (pelaku usaha) dan dunia industri.
"Keterlibatan masyarakat pelaku usaha baik budidaya maupun pengolah akan membuat tujuan dari pengembangan kluster daya saing ini tercapai," katanya.
Ganjar menjelaskan bahwa gerakan pengembangan kluster daya saing bertujuan membuat nilai tambah produk hasil kelautan dan perikanan. Sehingga nantinya hasil produksi perikanan baik dari hasil tangkap maupun hasil budidaya dapat lebih optimal dari sisi ekonomi produk.
"Kabupaten Sambas dengan slogan Sambas Berkemajuan dengan mengedepankan program OVOP akan seiring sejalan dengan produk sektor komunitas perikanan menuju produk unggulan daerah (produk olahan). Bandeng dan udang merupakan komoditas budidaya tambak, diharapkan menjadi pilot project dalam program OVOP di Kabupaten Sambas," jelasnya.
• Komoditas Pertanian di Sambas Sebagai Penghasilan Utama Sebagian Besar Masyarakat
Ganjar mengatakan sesuai dengan Undang-undang dan peraturan perikanan yang ada bahwa peningkatan kesejahteraan serta kehidupan masyarakat perikanan dan kelautan menjadi tanggung jawab bersama.
"Sehingga dengan adanya kegiatan fasilitasi pengembangan klaster daya saing hasil kelautan dan perikanan di Kabupaten Sambas ini diharapkan mampu memotivasi kita dalam mencapai tujuan Kabupaten Sambas yang Berkemajuan, maju daerahnya, maju masyarakatnya," katanya.
Dia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktur Usaha dan Investasi Dirjen PDSPKP KKP RI yang telah menggagas Fasilitasi Pengembangan Klaster Daya Saing di Kabupaten Sambas ini.
Ganjar menyampaikan semoga membawa Kabupaten Sambas meningkat dalam pembangunan sektor perikanannya. Dirinya juga berharap semoga hasilnya merupakan hal yang terbaik bagi Kabupaten Sambas dan Kalimantan Barat.
"Kepada para peserta Fasilitasi Pengembangan Klaster Daya Saing di Kabupaten Sambas tetap semangat dan fokus serta kritis dalam menerima arahan pelatih dan semoga menjadi bekal ilmu yang bermanfaat," pungkasnya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News