Ketua Satgas Stunting Fahrur Rofi Yakin Prevelensi Stunting Turun
"Ini juga menjadi pengawasan kita juga yang menurunkan tim-tim yang ada di lapangan dan tim pendamping. Sehingga cukup memberikan saran masukan serta
Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Ketua Satgas Stunting Kabupaten Sambas, Fahrur Rofi menceritakan fakta di lapangan bahwa kebanyakan pasangan yang telah menikah, mencari pekerjaan di luar negeri dan menitipkan anak kepada orang tua. Hal itu membuat perhatian gizi anak kurang terpantau, Kamis 17 November 2022.
"Stunting yang terjadi kebanyakan itu ketika pasangan pergi kerja ke luar negeri. Anak dari pernikahan itu kebanyakan kurang terawat atau mungkin dititipkan kepada orang tua di kampung, sehingga perhatian terhadap gizi dan kesehatan lainnya itu terlupakan," ujar Fahrur Rofi, Kamis 17 November 2022.
Lebih lanjut, Dia mengaku sangat optimis pada waktu yang akan datang prevalensi stunting di Kabupaten Sambas menurun. Karena sudah diterjunkan tim pengawasan dan tim pendamping untuk peningkatan gizi.
• Wabup Sambas Fahrur Rofi Minta Maksimalkan Anggaran Penanganan Stunting
"Ini juga menjadi pengawasan kita juga yang menurunkan tim-tim yang ada di lapangan dan tim pendamping. Sehingga cukup memberikan saran masukan serta bantuan untuk peningkatan gizi anak. Kedepannya kita optimis apapun yang terjadi kedepan, stunting harus turun di Kabupaten Sambas," jelasnya.
Dia berharap penurunan stunting menjadi perhatian secara bersama-sama karena stunting merupakan masalah bersama.
"Harapan saya ini bisa menjadi sebuah perhatian dan kerja sama secara bersama-sama karena ini masalah kabupaten dan masalah Indonesia sehingga semua harus diatasi secara bahu membahu tanpa mementingkan ego sektoral," tutur Fahrur Rofi. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News