Lokasi Temuan Puing Pesawat Ulang-alik Challenger Milik AS yang Meledak 36 Tahun Lalu
Puing-puing dari kecelakan fatal misi luar angkasa itu ditemukan di dasar laut lepas pantai Atlantik Florida.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Puing pesawat ulang-alik Challenger yang jatuh dan meledak 28 Januari 1986 serta menewaskan ketujuh astronotnya kini berhasil ditemukan.
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA.
Puing-puing dari kecelakan fatal misi luar angkasa itu ditemukan di dasar laut lepas pantai Atlantik Florida.
Penyelam menemukan bagian lambung Challenger sepanjang 6 meter saat sedang mencari pesawat era Perang Dunia II yang jatuh.
• Rekaman Percakapan Terakhir Pilot Pesawat Sriwijaya SJ182 Sebelum Jatuh di Kepulauan Seribu
Namun penyelam yang merupakan bagian dari program pengambilan gambar untuk serial dokumenter History Channel.
"The Bermuda Triangle: Into Cursed Waters" ini justru menemukan sepetak dasar laut yang berisi puing-puing yang tampak modern.
Sebagian tertutup pasir.
Mengingat lokasinya yang dekat dengan Pusat Penerbangan Luar Angkasa Kennedy NASA di Florida, pembuat film menduga itu berhubungan dengan badan antariksa dan segera menghubungi NASA terkait penemuan itu.
Dikutip dari Live Science, Senin 14 November 2022, NASA kemudian memeriksa rekaman tim dan memastikan bahwa puing-puing itu berasal dari pesawat ulang alik Challenger.
NASA kemudian memberi tahu keluarga tujuh astronot sebelum mengumumkan penemuan tersebut pada 10 November.
"Tragedi (pesawat Challenger meledak) ini akan selamanya terpatri dalam memori kolektif kita.
Penemuan (puing-puing pesawat ulang-alik Challenger) ini juga memberikan kesempatan untuk mengambil warisan tujuh astronot yang hilang.
Dan merenungkan bagaimana tragedi mengubah kita," kata Bill Nelson, administrator NASA.
Lambung pesawat ulang-alik Challenger itu akan tetap berada di dasar laut sementara NASA menentukan langkah selanjutnya.
• Inilah Bandara Pesawat Paling Tua di Dunia yang Hingga Kini Masih Digunakan
Namun secara hukum semua puing tersebut milik pemerintah federal.