Porprov Kalbar 2022
Meski Gagal Pertahankan Gelar Juara Pelatih Futsal Putri Pontianak Permainan Timnya Tak Mengecewakan
Menurutnya, kelelahan para pemainnya ini tidak terlepas dari minimnya materi pemain yang ada, beberapa pemain yang ia harapkan masuk kedalam tim justr
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pelatih Kepala tim futsal putri Pontianak, Rudiansyah, mengaku tidak begitu menyesali kekalahan anak asuhnya di babak adu penalti pada partai final futsal putri Porprov XIII Kalimantan Barat 2022 menghadapi Ketapang.
"Memang gagal tapi ndak patut untuk disesali karena dengan materi pemain yang ada, terus terang memang bukan materi yang terbaik dari Kota Pontianak," ucapnya kepada Tribun Pontianak. Sabtu, 12 November 2022.
"Karena ada beberapa pemain yang diharapkan ikut di futsal, tapi justru ikut cabor yang lain, ada juga yang ikut daerah lain, yaudah kita memaksimalkan pemain yang ada," ucapnya.
Ia menjelaskan, meski timnya sempat sudah 2 kali unggul atas Ketapang namun kelelahan membuat anak asuhnya ini hilang konsentrasi dan kebobolan disisa waktu 2 menit menjelang akhir pertandingan.
Menurutnya, kelelahan para pemainnya ini tidak terlepas dari minimnya materi pemain yang ada, beberapa pemain yang ia harapkan masuk kedalam tim justru tidak bergabung.
Baca juga: Tim Futsal Putri Putra Raih Emas dan Perunggu, Ketua AFK Ketapang Harap Dihargai Pemerintah
"Kita sudah unggul tinggal 2 menit mau habis waktu, tapi itulah main, mungkin ilang konsentrasi karena minimnya pemain jadi yang dipakai yang itu-itu aja ya capek mereka, kondisi pasti drop dan hilang konsentrasi, jadi wajar."
"Jadi maksimalkan yang ada semampu-mampu dia aja, makanya kita tanya kalau memang ndak mampu ya kita ganti, tapi mereka semangatnya luar biasa karena ini udah partai terakhir, final kan," sambungnya menjelaskan.
Dikatakannya, terlebih lagi, tim futsal putri Ketapang diketahui memiliki materi pemain yang berkualitas, sehingga membuatnya harus memutar otak untuk meracik strategi dalam memutus serangan-serangan pemain Ketapang.
"Yang jelas itu, Ketapang ada beberapa orang punya materi pemain yang memang sangat bagus untuk pemain-pemain depannya," ucapnya.
"Jadi fokus kami hanya jangan sampai alur bola nyampai ke pemain yang bagus itu, terus yang pemain bawah kami ya defense nya man to man marking, jadi satu-satu jaganya," sambungnya.
Terlepas dari itu semua, sebagai head coach ia mengaku bertanggung jawab atas hasil ini, ia meminta maaf kepada pendukung telah gagal mempertahankan medali emas yang telah ia persembahkan pada Porprov 2018 lalu.
Meski gagal meraih emas kembali, ia mengaku hasil ini tidak terlalu mengecewakan, bahkan dalam dua kali futsal putri digelar di Porprov Kalbar, tim futsal putri Pontianak selalu berhasil melaju hingga final.
Menurutnya ini adalah sebuah konsistensi, terlebih di laga ini timnya hanya kalah dengan adu penalti dan secara keseluruhan permainan mempunyai kualitas yang tak kalah.
"Selaku head coach saya terima tanggung jawab ini, jadi sebelumnya maaf kami tidak bisa mempertahankan yang 4 tahun lalu kebetulan saya juga head coach nya, emas yang sudah didapat harus ilang di Porprov kali ini, tapi kedepannya akan kita coba lagi siapapun penerusnya."
"Bagi saya ndak (mengecewakan), untuk Konsistensi final iya, kalau hasil ini bonus kita juga bukan kalah di permainan, adu tos-tosan gini ya harus ada yang kalah, kebetulan kami tidak beruntung, tapi pemain sudah berjuang sangat maksimal," imbuhnya.
"Dan terimakasih atas supportnya masyarakat Kota Pontianak untuk tim ini, sekali lagi minta maaf ya memang inilah hasil yang bisa kami persembahkan Kota Pontianak."
"Terimakasih juga kepada AFK Pontianak yang sudah support kami selama masa TC," tutupnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News