Lokal Populer
Pemprov Kalbar Alokasikan Anggaran Pembangunan Jalan Untuk Wilayah Ketapang dan Kayong Utara
tahun depan yang paling besar anggaran (pembangunan jalan) itu di Ketapang. Rp131 miliar untuk penanganan jalan provinsi di Ketapang
Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gubernur Kalimantan Barat mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat ( Kalbar ) di tahun 2023 akan lebih fokus pada pembangunan infrastruktur jalan.
Adapun daerah yang paling besar untuk anggaran pembangunan jalan adalah Kabupaten Ketapang. Dimana pada tahun depan, total anggaran penanganan jalan provinsi di kabupaten paling selatan Kalbar itu, mencapai Rp131 miliar.
Hal itu disampaikan Sutarmidji saat melaksanakan kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Ketapang mulai Jumat 4 November hingga Minggu 6 November 2022.
"Insyallah tahun depan yang paling besar anggaran (pembangunan jalan) itu di Ketapang. Kalau tidak salah saya Rp131 miliar untuk penanganan jalan provinsi di Ketapang," ujarnya.
• Gubernur Kalbar Lantik 109 Dewan Hakim MTQ Kalbar 2022 di Ketapang
Sutarmidji menjelaskan, ruas jalan provinsi di Kabupaten Ketapang jumlahnya memang cukup banyak. Itu karena dulunya jalan tersebut sempat berstatus jalan kabupaten, lalu kemudian diserahkan ke provinsi.
“Tetapi saat diserahkan (ke provinsi) tidak pernah dianggarkan, pada saat saya menjabat (gubernur) pada 2018, saya anggarkan," katanya.
Ia pun merincikan seluruh ruas jalan provinsi di Kalbar yang panjangnya mencapai 1.534 kilometer. Dari total jalan tersebut, ketika awal masa jabatannya sebagai gubernur, jalan yang sudah dalam kondisi mantap baru separuhnya, atau sekitar 800 kilometer.
Sementara untuk pembangunannya, rata-rata per satu kilometer butuh anggaran sekitar Rp7 miliar.
“Artinya jika ditotal (untuk jalan) perlu Rp5,6 triliun. Nah itu Duit dari mana, sedangkan APBD hanya Rp5 triliun lebih, yang bisa digunakan untuk belanja jalan hanya Rp400 hingga Rp600 miliar (per tahun). Lima tahun saya menjabat baru (bisa dialokasikan) Rp3 triliun, yang dibutuhkan Rp5,6 triliun, syukur-syukur 80 persen kondisi mantap (di akhir masa jabatan) sudah bagus," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Ketapang Farhan menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang dan seluruh masyarakat mengucapkan terima kasih, serta memberikan apresiasi tinggi kepada Gubernur Kalbar terkait rencana pengalokasian anggaran Pemprov tahun 2023 di Kabupaten Ketapang.
Terutama untuk perbaikan ruas-ruas jalan provinsi yang ada di kabupaten tersebut.
"Ini memang riil, kondisi jalan provinsi di Kabupeten Ketapang memang memerlukan penanganan yang tentu membutuhkan biaya besar. Itupun bukan hanya satu ruas, tetapi terdiri dari beberapa ruas yang ada di Kabupaten Ketapang. Kami masyarakat Ketapang berterimakasih kepada Gubernur Kalbar mudah-mudahan dapat direalisasikan pada 2023," harapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalbar Iskandar Zulkarnaen yang turut mendampingi kunker gubernur di Kabupaten Ketapang mengatakan, jalan provinsi di Kabupaten Ketapang yang akan dilakukan penanganan di antaranya ruas Jalan Tumbang Titi-Tanjung.
Lalu Jalan Dalam Kota Ketapang, Jalan Tanjung-Marau-Air Upas, Jalan Air Upas-Manis Mata, dan Jalan Simpang SeinGantang-Teluk Batu.
“Total anggaran yang dipersiapkan Pemprov untuk penanganan jalan di Kabupaten Ketapang (tahun 2023) kurang lebih sekitar Rp131 miliar," katanya.
Iskandar menerangkan pada tahun 2023 mendatang, Pemprov memang akan lebih fokus pada pembangunan infrastruktur jalan. Dimana pihaknya siap mendukung dan melaksanakan, rencana-rencana yang menjadi perhatian gubernur. Itu agar semua infrastruktur yang dibangun, bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas.
Menurutnya, perbaikan infrastruktur harus berpola seperti investasi. Misalnya saat menempatkan program di suatu kawasan, maka harus dilihat sisi manfaat atau dampak luasnya terhadap masyarakat.
Seperti dicontohkan dia, perbaikan infrastruktur jalan di Kabupaten Kayong Utara, sebagai daerah yang memiliki potensi besar di sektor perikanan.
“Ketika akses jalan Kabupaten Kayong Utara bagus, maka untuk pemasaran produksi perikanan, perkebunan, kehutanan akan lebih baik ke depannya," ujarnya.
Tak hanya itu, ia melihat Kabupaten Kayong Utara dengan ibu kotanya Sukadana, juga memiliki potensi yang besar di sektor pariwisata. Baik wisata bahari dengan pantai dan pulau-pulaunya yang indah, juga keberadaan Taman Nasional Gunung Palong (TNGP) yang masih terjaga hingga saat ini.
"Maka dengan didukung infrastruktur yang baik potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi nilai tambah bagi pendapatan daerah," pungkasnya.
Jalan di Kayong Utara
Gubernur Kalbar beberapa hari sebelumnya juga memantau kondisi jalan Provinsi yang ada di Kabupaten Kayong Utara.
Orang nomor satu di Kalbar itu lantas menceritakan perjalanannya ke Kabupaten Kayong Utara yang sengaja menggunakan jalur darat. Hal itu agar ia bisa melihat langsung kondisi jalan yang sebenarnya.
Adapun rombongan gubernur berangkat dari Kota Pontianak sekitar pukul 11.00 WIB, pada Kamis 3 November 2022. Dengan Melintasi Jalan Perawas, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara.
Dimana untuk sampai ke Sukadana, gubernur dan rombongan harus menempuh perjalanan sekitar enam sampai tujuh jam.
"Kemarin (Kamis) kami dari Pontianak ke sini kurang lebih makan waktu enam jam 45 menit. Alhamdulillah kami dari Simpang Dua hujan lebat. Saya pada saat melewati jalan tersebut memang maunya pas hujan lebat. Jalan perawas itu yang dikerjakan TNI bagus, tidak ada yang tinggal (rombongan), semuanya berjalan lancar," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) berkomitmen menyelesaikan pembangunan ruas-ruas jalan provinsi yang ada di Kabupaten Kayong Utara.
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan pembangunan jalan yang ditargetkan selesai tahun depan adalah ruas Jalan Siduk-Sukadana.
Sementara ruas jalan lainnya, bakal diperbaiki bertahap melihat spot-spot yang rusak parah terlebih dahulu.
"Kaitan dengan Jalan Siduk-Sukadana, Insyallah tahun depan (2023) selesai. Lalu (jalan) Teluk Melano-Sukadana kami perbaiki spot-spotnya (yang rusak parah). Jalan Melano-Teluk Batang juga spot-spot yang berat dikerjakan," ungkapnya saat penyerahan Bansos paket bahan pangan di Kantor Camat Sukadana, Jumat 4 November 2022.
Selain itu seperti diketahui, Jalan Perawas merupakan jalan yang dibuka oleh Pemprov bekerja sama dengan Kodam XII Tanjungpura lewat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Adanya jalan yang saat ini masih dalam kondisi fungsional itu, efektif menghemat waktu tempuh Pontianak-Sukadana, sekitar empat sampai lima jam.
"Untuk (jalan) Perawas tahun depan selesai hingga terakses walaupun belum diaspal akan tetapi kondisi jalannya sudah sangat bagus. Tidak ada hambatan kemarin kami itu padahal saat lewat hujan lebat tidak ada ada hambatan, tidak sampai tujuh jam," ujarnya.
Midji menjelaskan, untuk tahun depan, pembangunan jalan yang paling banyak dikerjakan Pemprov ada di Kabupaten Ketapang.
Alokasi anggaran yang disiapakan untuk kabupaten paling selatan di Kalbar itu, mencapai sekitar Rp100 miliar.
“Ketapang (kebanyakan) dulunya jalan kabupaten, lalu diserahkan ke provinsi. Tetapi saat diserahkan (ke provinsi) tidak pernah dianggarkan, lalu pada saat saya menjabat (gubernur) pada 2018 saya anggarkan," katanya.
Midji kemudian merincikan seluruh ruas jalan provinsi di Kalbar yang panjangnya mencapai 1.534 kilometer. Dari total jalan tersebut yang sudah dalam kondisi mantap baru separuhnya, atau sekitar 800 kilometer. Sementara untuk pembangunannya, rata-rata per satu kilometer butuh sekitar Rp7 miliar.
"Artinya jika ditotal (untuk jalan) perlu Rp5,6 triliun. Duit dari mana APBD hanya Rp5 triliun lebih yang bisa digunakan untuk belanja jalan hanya Rp400 hingga 600 miliar. Lima tahun saya menjabat baru (bisa dialokasikan) Rp3 triliun yang dibutuhkan Rp5,6 triliun, syukur-syukur 80 persen kondisi mantap (di akhir masa jabatan) sudah bagus," paparnya.
Belum lagi lanjut dia, pembangunan jalan juga terhambat adanya bencana banjir yang dalam dua tahun terakhir rutin terjadi. Ditambah ketika pandemi lalu, dilakukan recofusing untuk penanganan Covid-19, serta ada pengurangan alokasi anggaran oleh pemerintah pusat.
Itu semua menurut dia cukup banyak mengurangi kemampuan Pemprov dalam menangani infrastruktur jalan.
“Banyak sekali jalan yang harus ditangani, tapi Insyallah mulai tahun ini dan tahun depan ada beberapa segmen jalan yang kami selesaikan. Di antaranya ruas Siduk-Sukadana, Insyallah Januari dan Februari (2023) lanjut pengerjaannya," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalbar Iskandar Zulkarnaen menambahkan, khusus di Kabupaten Kayong Utara, tahun 2023 pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp49 miliar untuk pembangunan ruas Jalan Siduk-Sukadana.
Kemudian untuk ruas Jalan Sukadana-Teluk Batang bakal dikerjalan sepanjang Rp 49 miliar.
"Diharapkan tuntas penganan jalan di Kayong Utara dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dimaksud dengan tuntas penangannya adalah menyelesaikan jalan-jalan yang rusak berat agar mampu secara fungsional pelayanannya," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kayong Utara Ahmad Efendi menyampaikan apresiasi atas komitmen Gubernur Kalbar yang mempermudah akses menuju Kabupaten Kayong Utara.
Ia mengatakan sebelumnya dari Kayong Utara jika ingin ke Kota Pontianak, dengan melewat ruas Jalan Siduk memerlukan waktu tempuh sekitar 10 jam.
“Namun dengan lewat jalur (jalan) Perawas hanya enam jam 45 menit. Sehingga ada penghematan sekitar 3 jam 15 menit," katanya.
Dalam kesempatan itu, gubernur mengajak serta Kepala Dinas PUPR Kalbar Iskandar Zulkarnaen, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kalbar Syarif Kamaruzzaman dan Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi.