Maut Pistol Polantas

Istri Soewardi Terima Maaf Keluarga Frangki Minta Proses Hukum Tetap Berjalan

Namun begitu, berlapang dadalah kami, karena ajal itu datang dari Allah, jalannyalah yang kita tidak tahu

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Prokopim Pemkot Pontianak
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono (kemeja putih) bertakziah di kediaman duka almarhum Soewardi di Perumnas III Gang Tengkawang Kelurahan Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur, Kamis 3 November 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Jenazah Muhammad Soewardi Sembiring (48) dimakamkan di komplek pemakaman Masjid Baitul Makmur, Jalan Panglima Aim Kota Pontianak, Kamis 3 November 2022.

Soewardi menjadi korban peluru nyasar oknum polisi Frangky Marpaung anggota Satlantas Polresta Pontianak di Simpang 4 Garuda Pontianak, Rabu 2 November 2022. Saat itu mobil yang dikendarai Soewardi datang dari Pontianak Timur menuju pusat kota, berhenti di simpang 4 Garuda menunggu lampu hijau.

Tak disangka peluru nyasar menembus kaca mobil depan bagian kanan dan mengenai bagian belakang kepalanya. Korban meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.

Seusai proses pemakaman, keluarga dan kerabat terdekat beserta para pelayat kembali ke rumah duka di Jalan Nyi Ageng Serang, Gang Tengkawang 5/6, Kelurahan Tanjung Hulu, Pontianak Timur.

Pantauan Tribun, tampak pelayat dari berbagai elemen masyarakat turut memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga Soewardi, khususnya istri dan ketiga anak almarhum.

Permohonan Maaf Keluarga Pelaku Kepada Keluarga Korban Tertembak Peluru Polantas

Di antara pelayat yang memberikan ucapan belasungkawa yakni perwakilan dari keluarga terduga pelaku Frangky yang diwakili oleh pamannya, Ramses Marpaung.

“Bersama saudara kami di sini, hadir dari rasa hati yang paling dalam menyampaikan turut berbela sungkawa. Hari ini (kemarin,red) kami datang, mohon kami dimaafkan, khususnya bagi anak kami Frangki atas kesalahannya,” ujar Ramses saat mengucapkan belasungkawa mewakili Frangki

Marpaung untuk meminta maaf kepada keluarga korban, Ramses berharap agar ke depan keluarga besar almarhum Soewardi bisa menerima silaturahmi dari keluarga besar Frangky Marpaung.

“Harapan kami Bu dan keluarga besar Tarigan, di hari yang akan datang, besok, lusa atau minggu depan mohon kami diterima untuk bersilaturahim dengan keluarga besar Tarigan dan Sembiring di rumah ini,” tutur Ramses.

Keluarga Korban Tertembak Peluru Polantas Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

Mewakili keluarga besar, Ramses mendoakan agar keluarga korban yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan, dan almarhum dapat diterima di sisi yang Maha Kuasa.

“Sekali lagi kami mohon maaf, sekali lagi mohon diterima ya bu dan keluarga besar. Sekian dan terima kasih, turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya,” ujar Ramses.

Nurwahyuni Tamara istri almarhum Soewardi dengan suara lirih menahan isak tangis menuturkan bahwa yang telah terjadi merupakan takdir yang Maha Kuasa.

“Yang telah terjadi tentunya adalah takdir Allah. Apapun yang bergerak, apapun yang telah terjadi di hari kemarin, telah merenggut nyawa kepala rumah tangga di rumah ini, sebagai tulang punggung atas kelalaian anak bapak, sehingga anaku jadi anak yatim,”ucapnya.

“Namun begitu, berlapang dadalah kami, karena ajal itu datang dari Allah, jalannyalah yang kita tidak tahu,” tambah Nurwahyuni.

Nurwahyuni mengatakan, dirinya beserta keluarga menerima permohonan maaf dari keluarga Frangky. Kendati demikian, dirinya meminta agar proses hukum dapat berjalan dengan sebagai mana mestinya.

“Kami sekeluarga menerima permintaan maaf bapak dari keluarga Marpaung. Walaupun proses hukum harus tetap berjalan sesuai pasal yang ada,” imbuhnya.

Untuk itu, Nurwahyuni berharap atas apa yang menimpa suaminya bisa menjadi pelajaran bagi pihak kepolisian untuk selalu berhati-hati ke depan.

Sementara adik angkat almarhum Soewardi, Marlon Putra Sembiring mengatakan, proses pemakaman almarhum telah berjalan dengan baik dan lancar.

”Tapi, seperti yang kami jelaskan tadi, proses hukum tetap berjalan dan juga kemarin Pak Wakapolda memastikan itu bahwa proses hukum tetap berjalan, nanti kita tunggu aja hasilnya,” tambah Marlon.
Intinya kata Marlon, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian almarhum. namun dia menekankan, meski kejadian tersebut murni kecelakaan terduga pelaku harus bertanggung jawab atas kelalaian yang dilakukan.

Ayah yang baik

Soewardi meninggalkan tiga anak, dua masih kuliah dan satu duduk dibangku sekolah menengah pertama. Nurwahyuni menuturkan, semasa hidup korban merupakan sosok ayah yang sangat baik bagi anak- anak dan keluarga.

"Dia ayah yang bertanggung jawab, merupakan kepala keluarga dan rumah tangga yang baik, dia juga suami yang baik. Almarhum merupakan sosok yang baik dan bertanggung jawab," tuturnya.

Nurwahyuni menceritakan pada 2 November 2022 pukul 10.00, sang suami pamit pergi ke Jalan Tanjungpura Pontianak karena ada urusan pekerjaan.

Ia sendiri berada di rumah dan anak-anaknya kuliah dan satu sekolah. "Saat itu mati lampu, jadi WiFi juga mati. Jadi saya tidak ada komunikasi sama sekali dengan almarhum, jadi saya keluar ke tempat tetangga dan berbincang," ujarnya.

Setelah beberapa saat berbincang, lampu kembali hidup dan saat itu pun sejumlah pesan masuk ke WA. "Saat itu anak saya ngirimkan video seperti yang beredar mengatakan kalau itu seperti ayah, Mak ini seperti ayah plat mobilnya" ujarnya.

Nurwahyuni lalu menelepon adiknya yang juga merupakan anggota kepolisian. Saat itu pun mengirim video ke sang adik untuk memastikan kebenarannya.

“Adik saya bilang langsung berangkat. Lalu saya juga berangkat diantar sampai ke Pos Garuda. Jadi saya tanya disana, gimana keadaan abangmu. Adik saya bilang kakak tenang dulu," tuturnya.
Kemudian, iapun diantar ker Rumah Sakit RS Bhayangkara Anton Soedjarwo. Ternyata tiba di IGD Rumah sakit, Nurwahyuni mendapati sang suami dalam kondisi meninggal dunia.
Periksa Seluruh Senjata

Wakapolresta Pontianak AKBP N.B. Darma menyampaikan bahwa kasus peluru nyasar dari senjata personel satlantas Polresta Pontianak merupakan kelalaian personel.

"Ini murni karena keteledoran dan tidak taat SOP dari anggota kami, sebagai tindaklanjut personel tersebut berinisial F akan di proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi," ujarnya Wakapolres saat konfresi pers di Polresta Pontianak Rabu 2 November 2022.

Terkait penanganan pelaku akan langsung didalami oleh fungsi Propam dan Paminal, untuk mengetahui apakah penggunaan senjata tersebut sesuai aturan atau tidak.

"Tentunya ini menjadi tanggung jawab kami juga ketika personel kami melakukan keteledoran saat melaksanakan tugas di lapangan," kata AKBP Darma.

Dengan peristiwa ini, pihaknya akan melakukan pengecekan ulang serta pemeriksaan terkait senjata api yang saat ini dipegang oleh seluruh personel.

Sebelumnya Kapolda Kalbar Irjen Pol Suryanbodo Asmoro saat menggelar konferensi pers di Polresta Pontianak menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada pukul 11.30 WIB.

Saat itu, di Pos Garuda terdapat dua anggota pertama Franky Marpaung dan Dika yang istirahat setelah menjalankan tugas pengaturan lalu lintas.

Kemudian, Franky Marpaung hendak membersihkan senjata miliknya, sementara Dika sedang bermain handphone saat itu. Tapi secara tiba - tiba senjata atau pistol milik Franky meletus.

"Itu benar, dimana saat itu anggota Polantas berada di Pos Garuda dia berdua satu namanya Franki Marpaung, satu namanya Dika, mereka setelah menjalankan tugas istirahat, lalu Franky Marpaung membersihkan senjata dan memang sudah mempersiapkan peralatan untuk membersihkan senjata, karena dia berfikiran kemarin kehujanan dan takut berkarat,"ujarnya.

"Kemudian, setelah duduk ada ledakan, lalu peluru menembus triplek, lalu jendela kaca, baru ke arah jalan dan mengenai kendaraan, saat itu dia (Franky) tidak mengetahui bahwa itu mengenai seseorang," tambah Kapolda. Jenderal Bintang Dua ini menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban atas peristiwa yang terjadi.

Wali Kota Takziah ke Rumah Duka

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono bertakziah ke rumah duka almarhum Muhamad Soewardi Sembiring (48) pada Kamis 3 November 2022.

Wako Edi pun menyempatkan diri untuk melayat langsung ke rumah duka. Setibanya di rumah duka di Perumnas III Gang Tengkawang Kelurahan Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur, Edi bertemu dengan keluarga, termasuk istri dan anak-anak almarhum Soewardi

Lalu Wako Edi pun ikut serta mensalatkan jenazah almarhum Soewardi. "Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Pontianak, saya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Pak Soewardi, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," ucap Wako Edi.

Ke depan Wako Edi berharap aparat ataupun petugas keamanan yang memiliki senjata api untuk lebih berhati-hati. Apalagi saat berada di tempat umum atau ruang publik. "Semoga kejadian ini tidak terulang kembali," harapnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved