Khazanah Islam

Memahami Perintah Allah SWT untuk Menjadi Pribadi Pemaaf

Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikitpun ada rasa benci dan keinginan untuk membalasnya.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Kolase/Dan
Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikitpun ada rasa benci dan keinginan untuk membalasnya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ada banyak sifat-sifat terpuji yang harus dijadikan karakter bagi seorang Muslim.

Satu di antaranya adalah menjadikan diri sebagai orang yang sabar dan pemaaf.

Pemaaf berarti orang yang rela memberi maaf kepada orang lain.

Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikitpun ada rasa benci dan keinginan untuk membalasnya.

Di dalam bergaul setiap hari, disengaja ataupun tidak disengaja pasti kita pernah berbuat salah bahkan mungkin hingga menyakiti sesama.

Tata Cara Membersihkan Najis Berdasarkan Tingkatan Mulai dari yang Ringan sampai Berat

Perintah untuk menjadi pribadi pemaaf didasari oleh firmah Allah SWT yang berbunyi sebagai berikut :

خُذِ ٱلْعَفْوَ وَأْمُرْ بِٱلْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْجَٰهِلِينَ

Artinya Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. al-A’raf : 199)

Sikap memberi maaf jauh lebih mulia dari sikap meminta maaf.

Dalam kehidupan sehari-hari orang yang memberi maaf biasanya didasari adanya kesalahan yang diperbuat orang lain terhadapnya.

Kemudian dia rela memaafkan kesalahan orang lain tersebut.

Sedang orang yang meminta maaf justru sebaliknya membuat kesalahan terhadap orang lain kemudian dia meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya.

Dari sini jelas bahwa sikap dan sifat orang yang pertama lebih mulia daripada sikap dan sifat orang yang kedua, meskipun semua hal tersebut merupakan akhlak yang mulia dan terpuji.

Menjadi seorang pemaaf, mudah menahan amarah dan melupakan segala kesalahan orang lain memang tidak mudah.

Arti, Tanda, dan Bahaya Tamak dalam Kehidupan Bermasyarakat

Namun, justru hal tersebut merupakan buah dari keimanan dan ketaqwaan yang sangat dicintai Allah SWT.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved