Maut Pistol Polantas
Istri Korban Peluru Nyasar Polantas Pontianak: Almarhum Sosok Ayah yang Baik dan Bertanggung Jawab
Saat itu, Soewardi yang mengendarai mobil datang dari Pontianak Timur menuju pusat kota, dirinya pun berhenti di simpang 4 Garuda Pontianak menunggu l
Penulis: Ferryanto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Muhammad Soewardi Sembiring, warga Kota Pontianak meninggal dunia akibat kepalanya tertembak peluru nyasar dari anggota Satlantas Polresta Pontianak pada Rabu 2 November 2022 siang.
Istri Muhammad Soewardi Sembiring, Nurwahyuni Tamara menuturkan bahwa semasa hidupnya korban merupakan sosok Ayah yang sangat baik bagi anak-anak dan keluarga.
"Dia Ayah yang bertanggung jawab, merupakan kepala keluarga dan rumah tangga yang baik, dia juga suami yang baik, selama kami menikah kami rukun, harmonis, Almarhum merupakan sosok Ayah yang baik dan bertanggung jawab," tuturnya saat memberikan keterangan kepada wartawan pada Kamis 3 November 2022.
Jasad Muhammad Soewardi Sembiring telah dimakamkan di Pemakaman Umum Jalan Panglima Aim di depan Masjid Baitul Makmur, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak pada Kamis 3 November 2022.
Diketahui sebelumnya, Muhammad Soewardi Sembiring yang mengendarai mobil datang dari Pontianak Timur menuju pusat kota, dirinya pun berhenti di simpang 4 Hotel Garuda Pontianak menunggu lampu hijau.
• Pengakuan Istri Korban Peluru Nyasar di Pontianak, Tau Suami Tertembak dari Video yang Dikirim Anak
Namun tiba-tiba sebuah peluru melesat kearahnya menembus kaca mobil depan bagian kanan dan langsung mengenai bagian belakang kepalanya.
Ternyata peluru tersebut berasal dari seorang anggota Satlantas Polresta Pontianak bernama Franky yang sedang membersihkan senjatanya.
Kapolda Kalbar Irjen Pol Suryanbodo Asmoro pun mengakui bahwa itu adalah murni kelalaian anggotanya dan ia meminta maaf atas hal itu.
Atas peristiwa itu, pihak keluarga mengaku ikhlas atas kepergian korban, namun pihak keluarga menegaskan ingin proses hukum berjalan Sebagaimana mestinya.
Korban Muhammad Soewardi Sembiring meninggalkan 3 anak, dua masih berkuliah dan satu duduk dibangun sekolah menengah pertama.
Keluarga maafkan pelaku

Di lain sisi, Nurwahyuni Tamara mengatakan bahwa pihak keluarga dari Franky telah datang dan meminta maaf atas peristiwa tersebut.
Atas permintaan maaf secara langsung itu, Nurwahyuni Tamara beserta keluarga besar telah memaafkan perbuatan pelaku tersebut. Meskipun begitu, pihak keluarga menegaskan seluruh proses hukum tetap berjalan sebagaimana mestinya.
"Sampai saat ini pihak keluarga sudah datang, dan berkomunikasi dengan baik, kami keluarga sudah ikhlas, namun kami tetap menginginkan proses hukum tetap berjalan dengan baik, kami serahkan seluruh proses hukum ke Petugas kepolisian," ujarnya
Sementara itu, adik korban, Sembiring menyampaikan bahwa Kapolda Kalbar sudah memimpin konferensi pers, dan menjaminkan bahwa proses hukum akan tetap berjalan sesuai hukum yang berlaku dan undang-undang kepolisian, dan pihak keluarga meyakini hal tersebut.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News