Doa Katolik
Sejarah Hari Arwah Sedunia 2 November dalam Tradisi Gereja Katolik
Gereja Katolik merayakan Hari Arwah untuk mengenang dan mempersembahkan doa bagi semua orang beriman yang telah meninggal.
Yesus mengajarkan secara tidak langsung bahwa ada dosa-dosa yang dapat diampuni setelah kehidupan di dunia ini, (lih. Mat 12:32) dan ini mengisyaratkan adanya tempat atau keadaan yang bukan Surga karena di Surga tidak ada dosa; dan bukan pula neraka karena di neraka sudah tidak ada lagi pengampunan dosa.
Rasul Paulus mengatakan bahwa kita diselamatkan, “tetapi seolah melalui api” (1 Kor 3:15).
Para Bapa Gereja, termasuk St. Agustinus (dalam Enchiridion of Faith, Hope and Love dan City of God), merumuskannya dalam ajaran akan adanya pemurnian jiwa setelah kematian.
Pada hari- hari awal, nama- nama jemaat yang wafat dituliskan di atas plakat diptych.
Di abad ke-6, komunitas Benediktin memperingati jiwa- jiwa mereka yang meninggal pada hari perayaan Pentakosta.
Perayaan hari arwah menjadi peringatan universal, di bawah pengaruh rahib Odilo dari Cluny tahun 998, ketika ia menetapkan perayaan tahunan di rumah-rumah ordo Beneditin pada tanggal 2 November, yang kemudian menyebar ke kalangan biara Carthusian.
Sekarang Gereja Katolik merayakannya pada tanggal 2 November, seperti juga gereja Anglikan dan sebagian gereja Lutheran.
Dari keterangan di atas, tidak disebutkan mengapa dipilih bulan November dan bukan bulan- bulan yang lain.
Namun jika kita melihat kepada kalender liturgi Gereja, maka kita mengetahui bahwa bulan November merupakan akhir tahun liturgi.
Sebelum Gereja memasuki tahun liturgi yang baru pada masa Adven sebelum merayakan Natal (Kelahiran Kristus).
Maka sebelum mempersiapkan kedatangan Kristus, kita diajak untuk merenungkan terlebih dahulu akan kehidupan sementara di dunia; tentang akhir hidup kita kelak, agar kita dapat akhirnya nanti tergabung dalam bilangan para kudus di surga.
Kita juga diajak untuk merenungkan makna kematian, dengan mendoakan para saudara- saudari kita yang telah mendahului kita.
Juga, pada bulan November ini, bacaan-bacaan Misa Kudus adalah tentang akhir dunia, yaitu untuk mengingatkan kita tentang akhir hidup kita yang harus kita persiapkan dalam persekutuan dengan Kristus.
Harapannya adalah, dengan merenungkan akhir hidup kita di dunia, kita akan lebih dapat lagi menghargai Misteri Inkarnasi Allah (pada hari Natal) yang memungkinkan kita untuk dapat bergabung dalam bilangan para kudus-Nya dalam kehidupan kekal di surga.
• Konsili Efesus Cara Gereja Katolik Lawan Ajaran Sesat Nestorius Sebut Yesus Miliki 2 Kodrat Pribadi
Sumber: katolisitas.org
(*)
[Update informasi seputar Katolik]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News