Masih Banyak Persoalan Kota Pontianak yang Harus Dituntaskan, Edi Kamtono: Perlu Kolaborasi
Mulai di bidang infrastruktur, pelayanan publik, penyediaan air bersih, kemacetan dan genangan banjir.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono menyampaikan, bahwa masih banyak permasalahan-permasalahan yang harus dituntaskan di Kota Pontianak Kalimantan Barat.
Permasalahan tersebut, tutur Edi Kamtono, mulai di bidang infrastruktur, Pelayanan Publik, penyediaan air bersih, kemacetan dan genangan banjir.
"Selagi keluhan masyarakat masih ada, tentu masih ada persoalan. Terutama pelayanan publik yang ada beberapa terjadi kelambanan," ujarnya pada Minggu 30 Oktober 2022.
Kemudian yang kedua masalah infrastruktur yang masih belum selesai. Sehingga namun target tahun 2023 bisa tuntas terutama jalan jalan pinggiran.
• Edi Kamtono Sebut Penerbitan KIA di Kota Pontianak Terkendala Ketersediaan Blanko dan Tenaga Teknis
Tidak hanya itu, traffic kemacetan lalu lintas juga terjadi di Kota Pontianak menjadi masalah bagi transportasi darat. Memang diakuinya, untuk masalah ini tidak hanya terjadi di Kota Pontianak, tetapi juga terjadi di kota-kota besar lainnya.
"Untuk itu, terobosan kita untuk mengurai kemacetan dengan hadirnya duplikasi pembangunan jembatan Kapuas I," ungkapnya.
Selain itu, upaya lainnya adalah dengan pelebaran jalan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Pontianak, termasuk memperluas optimasi jalan akses, di gang-gang atau jalan lingkungan dan membuka jalan baru, terutama di Pontianak Selatan dan kota dan Utara. Namun memang diakuinya, upaya ini dilakukan secara bertahap, karena kondisi anggaran yang terbatas.
Kemudian berkenaan dengan penyediaan air bersih, untuk pipa yang sering bocor harus diganti. Sementara, untuk yang berkenaan dengan air limbah pada tahun 2023 rencana di Kota Pontianak juga akan dibangun SPALD skala kota.
"Selanjutnya, masalah sampah yang menjadi momok bagi warga jika tidak ditangani secara serius, baik di kalangan masyarakat maupun tempat usaha. Karena jumlah sampah di Pontianak ini semakin meningkat," lanjutnya.
Meningkatnya jumlah sampah juga dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah penduduk di Kota Pontianak yang semakin tahun semakin bertambah.
Kemudian Wako Edi juga menyebutkan, bahwa Kota Pontianak rentan terhadap genangan banjir.
• Operasi Yustisi di Kota Pontianak, Patugas Temukan Warga Lakukan Tindakan Asusila
Hal tersebut dikatakan, lantaran Kota Pontianak berada di dataran rendah sehingga memang sejak dulunya tentan terhadap genangan.
"Masalah genangan ini merupakan masalah klasik yang terjadi di Kota Pontianak saat air pasang bersamaan dengan hujan. Itu sudah menjadi khas kawasan Kota Pontianak," ujarnya.
Wako Edi berharap dalam penyelesaian persoalan ini bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak.
"Tentu masalah-masalah ini harus dikolaborasikan dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Karena Pemerintah Kota Pontianak tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri, apalagi Pontianak ini sebagai ibukota Provinsi Kalbar," pungkasnya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News