Tragedi Rombongan Santri

Satu Santri Hilang di Sungai Kapuas setelah Sampan Kato Tenggelam Dihantam Ombak

Tim SAR gabungan berserta anggota dari Kepolisian sudah melakukan penyisiran area sekitar dan melakukan penyelaman

Tribunpontianak/Ferlianus Tedi Yahya
Anggota tim SAR Pontianak melakukan pencarian satu orang santri yang hilang dalam kejadian sampan tenggelam di Sungai Kapuas, tepatnya berada tak jauh dari Jembatan Kapuas 2, Kubu Raua, Kalbar, Jumat 28 Oktober 2022. 

Diketahui penumpang yang dinyatakan hilang itu seorang pengasuh santri bernama Yopi (28) asal Desa Karimunting, Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) dengan tinggi badan sekitar 160 cm.

Saat kejadian korban mengenakan pakaian baju merah dan celana hitam. 

Kepala SAR Pontianak Yopi Haryadi membenarkan peristiwa tenggelamnya sampan kato di Sungai Kapuas Sekitar Jembatan Kapuas 2 tersebut.

"Kejadian sekitar Pukul 10.00 WIB korban yakni santri pesantren berjumlah 16 orang sedang asyik bermain menggunakan sampan kato. Tiba-tiba dari arah yang berlawanan melintas sebuah speed boat dengan kecepatan tinggi dan berdampak terjadinya gelombang tinggi. Dikarenakan sampan kato muatan penuh akibatnya jurumudi tidak bisa menjaga keseimbangan dan sampan kato tenggelam," kata Yopi Haryadi.

"Saat ini satu tim rescue lengkap dengan peralatan evakuasi telah diberangkatkan menggunakan 1 RIB dilengkapi dengan peralatan scuba set, peralatan navigasi dan evakuasi, selanjutnya tim ini akan melakukan pencarian terhadap korban," lanjutnya.

Dunia Santri Berduka, Yopi Pranata Dinyatakan Hilang usai Selamatkan Teman saat Musibah Sampan Karam

Kronologi kejadian

Dari informasi yang diperoleh Tribun Pontianak, kejadian bermula ketika santri pesantren Mazhahirul Haq berjumlah sekitar 16 orang terdiri dari 10 dewasa (8 perempuan dan 2 laki-laki), anak-anak di bawah umur 8 tahun berjumlah 6 orang.

16 orang tersebut tengah naik sampan kato di tepian Sungai Kapuas dari Pesantren Mazhahirul Haq, tepatnya di bawah Jembatan Kapuas 2.

Namun, tiba-tiba ada perahu speed boat berpenumpang melintas sehingga menyebabkan gelombang besar.

Sontak sampan mereka terhempas gelombang, kemudian terbalik sehingga mengakibatkan tenggelam

Korban Yopi yang bertugas sebagai motoris atau pengemudi sampan bersama-sama santri dewasa lainnya kemudian berusaha menyelamatkan sejumlah santri yang tercebur ke Sungai Kapuas bersama warga lainnya.

Meskipun sejumlah santri dapat diselamatkan, namun sayang korban Yopi tak diketahui keberadaannya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved