Tragedi Rombongan Santri
Dunia Santri Berduka, Yopi Pranata Dinyatakan Hilang usai Selamatkan Teman saat Musibah Sampan Karam
Santri berasal dari bahasa Sanskerta, "shastri" dan menurut penjelasan lebih lanjut kata shastri mempunyai akar kata yang sama dengan kata sastra.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dunia Santri Tanah Air khususnya di Kalbar tengah berduka lantaran adanya peristiwa naas yang menimba rombongan Santri dari Pondok Pesantren Mahazirul Haq Kubu Raya yang mengalami kecelakaan air atau sampan kato yang mereka tumpangi tenggelam di Sungai Kapuas kemarin, Jumat 28 Oktober 2022.
Sebelum membahas lebih lanjut terkait peristiwa naas itu, tahukan kamu istilah Santri hingga Pondok Pesantren?
Nah kata Santri berasal dari bahasa Sanskerta, "shastri" dan menurut penjelasan lebih lanjut kata shastri mempunyai akar kata yang sama dengan kata sastra yang artinya adalah kitab suci, agama dan pengetahuan.
• Tim SAR Gabungan Terus Menyisir Lokasi Tenggelamnya Sampan Kato
Namun secara umum, Santri diartikan sebagai seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren.
Sementara arti dari Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam Tradisional yang mana para muridnya diajar dan dibimbing oleh guru yang lebih dikenal sebagai ustaz hingga Kiai.
Selain itu, Pesanten juga mempunuai asrama tempat santri menginap dan menempa pendidikan.
Di Indonesia sendiri semasa pemerintah Presiden Jokowi telah ditetapkan Hari Santri Nasional.
Hari Santri Nasional ditetapkan pada 22 Oktober 2015 silam dan setiap tahunnya pada tanggal yang sama bulan Oktober dilangsungkan peringatan hari Santri.
Nah kejadian naas yang menimpa rombongan Santri dari Pondok Pesantren Mahazirul Haq Kubu Raya pada Jumat 28 Oktober 2022 kemarin tentunya membuat luka dan duka dalam momentum peringatan Hari Santri yang baru saja berlangsung beberapa hari sebelumnya.
Kejadian naas yang menimpa rombongan Santri Pondok Pesantren Mahazirul Haq Kubu Raya terjadi sekira pukul 10.00 WIB.
• Sampan Kato Tenggelam di Sungai Kapuas, Satu Orang Dikabarkan Hilang
Lokasi persitiwa sampan kato tenggelam di sekitar kawasan PT Bahari Mas-Indah Raya Sungai Kapuas, Kecamatan Sungai Raya.
Saat peristiwa itu terjadi, sampan kato ditumpangi 16 orang terdiri dari 10 dewasa (8 perempuan dan 2 laki-laki), anak-anak di bawah umur 8 tahun berjumlah 6 orang berdasarkan keterangan pihak kepolisian dan saksi.
Seperti diketahui, sampan kato yang ditumpangi santri menyusuri Sungai Kapuas tenggelam setelah dihantam gelombang speed boat yang melintas.
Sebelum tenggelam sampan kato terombang-ambing lalu karam.
Satu orang santri dinyatakan hilang dan 15 lainnya selamat.