Lokal Populer

Pentingnya Sanitasi yang Bersih Untuk Ciptakan Lingkungan yang Sehat di Masyarakat

baru 363 Desa dari total 2129 Desa yang ada di Kalbar, yang sudah masuk kategori bebas buang air besar sembarangan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Tri Pandito Wibowo
Kadiskes Prov Kalbar, Hary Agung Tjahyadi, saat ditemui di ruang kerjanya. Senin, 24 Oktober 2022. 

"Nah ini juga bagian dari intervensi menurunkan angka stunting, bagaimana anak-anak kita lahir kemudian hidup di lingkungan yang tidak sehat, akan mempunyai resiko yang besar terhadap penyakit, penyakit ini juga salah satu yang menyebabkan adanya masalah stunting di Kalbar," jelasnya.

Oleh karenanya, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan upaya melalui program jamban keluarga sanitasi total berbasis masyarakat, untuk mewujudkan Desa ODF (stop buang air besar sembarangan).

"Jadi dengan adanya program jamban keluarga sanitasi total berbasis masyarakat, kemudian Desa ODF (stop buang air besar sembarangan), akan berpengaruh besar bagi resiko terjangkit penyakit, dan menurunkan angka stunting di Kalbar," ucapnya.

Selain itu juga, dengan tidak melakukan buang air besar sembarangan, akan menciptakan akses air bersih yang baik untuk dikonsumsi, atau kebutuhan sehari-hari lainnya.

"Jadi, selain sanitasi yang baik, sebenarnya adalah akses air bersih tadi yang dikonsumsi oleh keluarga yang ada di wilayah tersebut," ucapnya.

Beberkan Penyebab 

Kadiskes Provinsi Kalbar, Hary Agung Tjahyadi, mengatakan bahwa memang baru 363 Desa dari total 2129 Desa yang ada di Kalbar, yang sudah masuk kategori bebas buang air besar sembarangan.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang masih melakukan buang air besar sembarangan, khususnya di sungai.

Ia menjelaskan salah satu pemicu hal ini adalah topografi dan kebiasaan masyarakat yang hidup pelataran Sungai.

"Pertama saya kira secara geografis dan budaya masyarakat yang tinggal di pelataran Sungai," ujar Kadiskes Provinsi Kalbar, Hary Agung Tjahyadi.

Ia menjelaskan bahwa hal ini merupakan kebiasaan yang harus dirubah, mengingat pentingnya sanitasi yang bersih untuk menciptakan lingkungan yang sehat di tengah-tengah masyarakat.

"Ini yang harus dirubah perilaku kebiasaan tersebut, ini yang menjadi tentangan tersendiri," katanya.

"Karena ini adalah kebiasaan yang bertahun-tahun dilakukan oleh masyarakat, dan kemudian harus dinaikkan ke rumah mereka," ucapnya.

Sementara itu, merubah kebiasaan masyarakat menurutnya adalah bukan sesuatu yang mudah, sehingga diperlukan keterlibatan dan perhatian oleh masyarakat itu sendiri.

Sehingga setiap masyarakat sangat diharapkan untuk memiliki jamban keluarga secara mandiri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved