Lokal Populer

Nadiem Ingatkan Pentingnya Program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak di Daerah

Kita mengapresiasi para kepala sekolah yang telah berani melakukan transformasi begitu besar dalam dunia pendidikan lewat program sekolah penggerak

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa/Dok Prokopim
Foto saat kunjungan kerja Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim di SDN 28 Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara menjadi kunjungan pertama kalinya di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Dok Prokopim 

"Di tangan Mas Nadiem ini banyak perubahan-perubahan yang drastis. Meskipun banyak yang belum memahami karena tidak menerima informasi secara utuh," ucapnya.

Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul, termasuk kepala sekolah dan guru.

Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.

Kekurangan Guru

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berterima kasih kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang telah datang langsung ke SDN 28 Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada Senin 24 Oktober 2022.

Wako Edi mengatakan, kedatangan Mendikbudristek ini dalam rangka untuk melihat langsung sekolah penggerak sekaligus mendengar secara langsung permasalahan-permasalahan yang dialami oleh para guru penggerak maupun kepala sekolah penggerak dan guru honorer serta PPPK.

"Kita tentunya berterima kasih karena mendapat penjelasan langsung yang sangat gamblang (jelas_red) dari bapak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentang program merdeka belajar dan masalah-masalah di sektor Pendidikan," ujarnya.

Selain itu, dirinya juga menyampaikan kepada Menteri Nadiem Makarim tentang kekurangan guru di Kota Pontianak.

"Selain masalah-masalah yang disampaikan oleh para guru ataupun kepala sekolah penggerak juga permasalahan di Kota Pontianak yaitu kekurangan guru, karena setiap tahunnya banyak PPPK maupun ASN yang pensiun. Namun Alhamdulillah tahun 2022 ini Pontianak dapat 156 PPPK yang kita rekrut. Kita juga ada PJLP yang kita beri dari dana bosda berupa upah gaji sesuai dengan gaji UMR kita yaitu Rp2.750.000," ujarnya.

Kemudian, disampaikan juga terkait dengan sistem zonasi. Tentu dengan adanya sistem zonasi ini, menurut Wako Edi, Kota Pontianak memerlukan tambahan sarana dan prasarana pendidikan seperti bangunan sekolah. Hal tersebut, karena jumlah Penduduk dan minat belajar di Kota Pontianak dari tahun ke tahun terus bertambah.

Wako Edi, berharap dengan adanya dialog secara langsung antara para pihak sekolah dengan Menteri Nadiem Makarim ini, bisa menjadi momentum untuk menerima langsung keluhan-keluhan ataupun masukan dari masing-masing kepala sekolah maupun guru penggerak.

"Beliau memiliki fisioner yang sangat besar untuk kemajuan dunia pendidikan. Tentunya kita akan terus mensupport disesuaikan dengan kearifan lokal," imbuhnya.

Untuk itu, melalui program merdeka belajar ini, diharapkan bisa meningkatkan dunia pendidikan di Kota Pontianak sehingga bisa menjadi pionir di Provinsi Kalimantan Barat bahkan Indonesia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved