Wujudkan Smart City, Wali Kota Edi Kamtono Sebut Pontianak Punya Banyak Potensi dan Kelebihan
Edi Kamtono menjelaskan, dalam upaya membranding Kota Pontianak, Pemkot mencoba melihat potensi-potensi yang ada yang disesuaikan dengan topografi, ke
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Walikota Pontianak Edi Kamtono hadir dalam kesempatan diskusi bersama Tribun Pontianak Official Podcast, yang mengangkat tema "Membranding Kota Pontianak" hari ini Jumat 14 Oktober 2022.
Edi Kamtono menjelaskan dalam upaya membranding Kota Pontianak, Pemkot mencoba melihat potensi-potensi yang ada yang disesuaikan dengan topografi, kebiasaan, maupun kebudayaan Masyarakat Kota Pontianak ini sendiri.
Selain itu, kata Edi Kamtono, dari Pontianak sebagai Kota Khatulistiwa yang telah terbranding dengan cukup baik sejauh ini, masih banyak lagi potensi-potensi lain yang dapat dijadikan sebagai sebuah identitas.
"Yang tadi sudah kita dapat adalah tugu (tugu Khatulistiwa), yang kedua adalah Sungai Kapuas, setelah bangunan-bangunan sejarah seperti Masjid Jami' dan Keraton Kadariah, setelah itu ada bangunan-bangunan yang memiliki nilai budaya ataupun cagar budaya yang tinggi," ucapnya.
"Karena itu harus kita pertahankan harus kita jadikan narasi dalam proses pembangunan berkelanjutan," sambungnya.
• Komitmen Tingkatkan Branding Kota Pontianak, Ini Strategi Wali Kota Edi Kamtono
Selain itu, ia juga menjelaskan upaya lain untuk membranding Kota Pontianak sesuai dengan era modernisasi saat ini adalah melalui pembangunan infrastruktur dan transportasi yang memadai.
"Adanya jembatan Kapuas 1 (pembangunan duplikasi), jembatan landak, dengan bentuk yang seperti sekarang, ini juga menjadi branding," ucapnya.
"Jadi kalau kita lihat, ada sungai ada jembatan panjang seperti ini, oh, ini pasti sungai Kapuas ini," jelasnya.
Edi Kamtono menambahkan bahwa ada hal lain yang juga dapat menjadi branding tersendiri untuk Kota Pontianak adalah kultur kebiasaan dan budaya masyarakat. Salah satunya adalah kecintaan masyarakat terhadap kopi, yang terbukti dengan banyaknya warkop-warkop (warung kopi) yang ada di Kota Pontianak ini.
Sehingga banyak masyarakat yang menjuluki Pontianak ini dengan sebutan 'Kota seribu warung kopi'.
"Sekarang kita lihat cafe, warung kopi dimana-mana, dan ini tidak hanya di Pontianak sebenarnya, banyak di beberapa Kota. Tapi, kekuatan Pontianak ini tentu ada kelebihannya," ucapnya.
"Artinya masyarakat Pontianak lebih banyak beraktivitas diluar rumah terutama di warung kopi dan cafe di setiap aktivitasnya."
"Misalnya kalau mau mereka ke warung kopi, kalau mau belajar mereka ke warung kopi, mau ketemu teman ataupun diskusi mereka di warung kopi, sehingga warung kopi sangat kuat sebagai budaya," jelasnya.
Edi mengatakan, dari semua hal di atas yang dapat dijadikan sebagai branding untuk Kota Pontianak ini, harus didukung oleh citra yang positif pula dari semua kalangan, baik Pemerintah sendiri maupun Masyarakat.
"Saya rasa ini juga merupakan potensi yang kuat, selama branding ini bernilai positif, nge-band kan ada juga yang negatif," ucapnya.