Lokal Populer
Dua Kecamatan di Ketapang Terendam Banjir, Warga Kekurangan Air Bersih
Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi menuturkan sedikitnya ada dua Kecamatan di kabupaten Ketapang saat ini tengah dilanda bencana alam banjir.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kantor SAR Pontianak menyebut ada 6.135 jiwa yang terdampak akibat bencana banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi menuturkan sedikitnya ada dua Kecamatan di kabupaten Ketapang saat ini tengah dilanda bencana alam banjir.
Dua Kecamatan tersebut yakni Tumbang Titi dan Jelai Hulu yakni dua kecamatan terparah dilanda banjir.
Adanya bencana banjir tersebut, kata Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi membuat ribuan jiwa terdampak bencana alam ini.
• Tim Gabungan Polres Ketapang Salurkan Bantuan Banjir di Kecamatan Jelai Hulu
"Hingga pagi ini dari dua desa tersebut terdapat 1.599 Kepala Keluarga atau 6.135 Jiwa yang terdampak banjir," ujarnya pada Kamis 13 Oktober 2022.
Yopi juga menambahkan bahwa sejak banjir melanda wilayah Ketapang, ketinggian air bervariasi.
"Ketinggian air bervariasi mulai 50 hingga 150 cm bahkan bisa lebih untuk daerah-daerah yang berdekatan dengan bibir sungai," ungkapnya.
"Fokus tim kita (Tim SAR) saat ini adalah melakukan evakuasi bagi masyarakat yang membutuhkan dan menyalurkan logistik, selimut serta obat-obatan," katanya.
Yopi juga mengatakan saat ini ada sejumlah warga yang telah dievakuasi dan sementara ditempatkan pada tiga lokasi yaitu SMA N 1 Jelai Hulu, Kantor Camat Jelai Hulu dan SD N 1 Jelai Hulu.
Ketersediaan Air Bersih
Warga Desa Asam Jelai, Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang yang terdampak peristiwa banjir kini dikabarkan kekurangan air bersih.
Hal ini diketahui berdasarkan keterangan Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar, Daniel.
Oleh karenanya masyarakat terdampak pun kini kesulitan air bersih untuk dikonsumsi, dan kegunaan lainnya.
"Ada di Desa Asam Jelai, Kecamatan Jelai Hulu," ucap Daniel kepada Tribun Pontianak. Rabu 12 Oktober 2022.
Merespon kabar itu, Daniel mengatakan bahwa pihaknya kini telah bergerak menuju Desa Asam Jelai tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Tim-SAR-saat-melakukan-monitoring-di-lokasi-banjir-yang-melanda.jpg)