Lokal Populer

Terdampak Banjir Pemkab Perbolehkan Sekolah Belajar Daring

Pemerintah Kabupaten Sintang juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi bahaya banjir yang lebih besar

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Warga
Sejumlah siswi SDN 23 Sintang melewati genangan air di depan sekolah. Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, memperbolehkan sekolah terdampak banjir untuk tidak menggelar pembelajaran tatap muka di kelas. Bagi sekolah terdampak, proses pembelajaran dapat dilakukan secara online (daring) terhitung mulai tanggal 12 s/d 15 Oktober 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, memperbolehkan sekolah terdampak banjir untuk tidak menggelar pembelajaran tatap muka di kelas. Bagi sekolah terdampak, proses pembelajaran dapat dilakukan secara online (daring) terhitung mulai tanggal 12 hingga 15 Oktober 2022.

Keputusan ini berdasarkan surat edaran pembelajaran masa banjir yang ditandatangani oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno.

Edaran tersebut ditujukan untuk seluruh jenjang satuan pendidikan, mulai dari PAUD sampai dengan SMP.

"Bagi lingkungan satuan pendidikan dan sekitarnya yang terdampak/tergenang banjir, proses pembelajaran dapat dilakukan secara online (daring) terhitung mulai tanggal 12 hingga 15 Oktober 2022. Bagi satuan pendidikan yang tidak terdampak banjir tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka seperti biasa," bunyi surat edaran tersebut.

43.682 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Sintang, BPBD Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Pemerintah Kabupaten Sintang juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi bahaya banjir yang lebih besar, agar melakukan pengamanan aset dan dokumen penting Sekolah ke titik yang paling aman.

"Bagi satuan pendidikan yang terdampak/tergenang banjir, agar langsung segera membuat laporan tertulis mengenai dampak yang ditimbulkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang," tulis edaran Bupati Sintang.

Bencana alam banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Banjir dipicu hujan dengan intensitas lebat sejak 8 Oktober 2022 menyebabkan banjir pasang khususnya di Kota Sintang.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang mencatat, total 25 desa dan kelurahan terdampak banjir luapan sungai kapuas dan melawi.

Selain disebabkan curah hujan tinggi, banjir di Kota Sintang juga dipicu air kiriman dari perhuluan sungai Kapuas dan melawi, seperti dari Kapuas Hulu, Ketungau, Serawai-Ambalau hingga Kabupaten Melawi.

Banjir tidak hanya merendam kota Sintang, tapi juga melanda 10 dari total 14 Kecamatan di Kabupaten Sintang.

Tinggi muka air mengalami peningkatan signifikan sejak dua hari terakhir. Dampaknya merendam jalan, rumah warga fasilitas publik seperti sekolah, pusat layanan kesehatan.

Ruas jalan Sintang menuju ke 4 Kecamatan di wilayah perbatasan juga terendam. Kedalaman bervariasi, paling dalam lebih dari selutut orang dewasa. Akses transportasi nyaris lumpuh. Lebih dari 1 kilometer di ruas jalan Mensiku Jaya yang terendam. Sebagian besar aktivitas masyarakat hanya bisa menggunakan sampan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 43.682 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Banjir tersebar di 10 kecamatan.

Banjir dipicu hujan dengan intensitas lebat sejak 8 Oktober 2022 menyebabkan banjir pasang khususnya di Kota Sintang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved