Lokal Populer

Terdampak Banjir Pemkab Perbolehkan Sekolah Belajar Daring

Pemerintah Kabupaten Sintang juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi bahaya banjir yang lebih besar

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Warga
Sejumlah siswi SDN 23 Sintang melewati genangan air di depan sekolah. Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, memperbolehkan sekolah terdampak banjir untuk tidak menggelar pembelajaran tatap muka di kelas. Bagi sekolah terdampak, proses pembelajaran dapat dilakukan secara online (daring) terhitung mulai tanggal 12 s/d 15 Oktober 2022. 

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang mencatat, total 25 desa dan kelurahan terdampak banjir luapan sungai kapuas dan melawi.

Selain disebabkan curah hujan tinggi, banjir di Kota Sintang juga dipicu air kiriman dari perhuluan sungai Kapuas dan melawi, seperti dari Kapuas Hulu, Ketungau, Serawai-Ambalau hingga Kabupaten Melawi.

Dapur Umum

Kodim 1205/Sintang gerak cepat mendirikan tenda Posko Tanggap Bencana Banjir dan Dapur Umum untuk mengantisipasi kenaikan debit air yang lebih tinggi, guna menyiapkan makanan bagi pengungsi korban banjir di wilayah Sintang.

Selain mendirikan Posko Tanggap Bencana dan Dapur umum untuk warga terdampak banjir, anggota Kodim 1205/Sintang yaitu para Babinsa juga setiap saat akan memonitoring dan melaporkan kepada Komandan Kodim terkait perkembangan situasi kenaikan debit air di wilayah binaannya masing-masing.

"Kami akan selalu siap siaga untuk mengantisipasi perkembangan kondisi yang sedang terjadi di wilayah Sintang, baik perbantuan evakuasi dan juga tempat pengungsian terkait bencana banjir," kata Dandim 1205/Stg, Letkol Inf Kukuh Suharwiyono, Rabu 12 Oktober 2022.

Posko tanggap bencana banjir dan juga dapur umum untuk mengantisipasi banjir meluas di Sintang. Dandim memproduksi, volume air akan naik dalam dua hari kedepan.

"Sebagai antisipasi kami atas kerawanan banjir di Sintang. Karena prediksinya akan naik dalam 1-2 hari ini," kata Kukuh.

Dapur umum akan langsung operasional saat banjir melumpuhkan aktivitas masyarakat. Soal logistik di dapur umum, Kodim akan swadaya bersama anggota dan masyarakat.

"(Dapur umum aktif) Menunggu kondisi ketinggian air, kalau ada yg sudah tidak bisa beraktivitas, kami langsung masak. Untuk logistik kami swadaya dulu sampai nanti menunggu bantuan dari Pemda. Kami mengajak teman-teman pengusaha dan anggota untuk bersama-sama mengelola dapur umum tersebut," ajak Dandim. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved