43.682 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Sintang, BPBD Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Banjir dipicu hujan dengan intensitas lebat sejak 8 Oktober 2022 menyebabkan banjir pasang khususnya di Kota Sintang.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Tribunpontianak/Agus Pujianto
Kondisi banjir luapan sungai kapuas di jalan Sintang-Binjai.Ruas jalan Sintang menuju ke 4 Kecamatan di wilayah perbatasan juga terendam. Kedalaman bervariasi, paling dalam lebih dari selutut orang dewasa. Akses transportasi nyaris lumpuh. Sebagian besar aktivitas masyarakat hanya bisa menggunakan sampan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 43.682 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Banjir tersebar di 10 Kecamatan.

Banjir dipicu hujan dengan intensitas lebat sejak 8 Oktober 2022 menyebabkan banjir pasang khususnya di Kota Sintang.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang mencatat, total 25 Desa dan kelurahan terdampak banjir luapan sungai Kapuas dan melawi.

Selain disebabkan curah hujan tinggi, banjir di Kota Sintang juga dipicu air kiriman dari perhuluan sungai Kapuas dan melawi, seperti dari Kapuas Hulu, Ketungau, Serawai-Ambalau hingga Kabupaten Melawi.

Banjir tidak hanya merendam kota Sintang, tapi juga melanda 10 dari total 14 Kecamatan di Kabupaten Sintang.

Tinggi muka air mengalami peningkatan signifikan sejak dua hari terakhir. Dampaknya merendam jalan, rumah warga fasilitas publik seperti sekolah, pusat layanan kesehatan.

Dinkes Kalbar Salurkan Obat-obatan ke Warga Terdampak Banjir di Kabupaten Sintang

Ruas jalan Sintang menuju ke 4 Kecamatan di wilayah perbatasan juga terendam. Kedalaman bervariasi, paling dalam lebih dari selutut orang dewasa. Akses transportasi nyaris lumpuh. Sebagian besar aktivitas masyarakat hanya bisa menggunakan sampan.

Kecamatan Sintang paling terdampak. 25 desa dan kelurahan. 14.932 jiwa terdampak.

Kecamatan Serawai dan Ambalau juga masuk dalam wilayah terdampak banjir, meski saat ini banjir bandang sudah surut.

"Ambalau hujannya kalau deras bandang Jadi 1 hari langsung surut tapi resiko banyak terdampak. Serawai juga gitu tapi juga karena menahan air ikut pasang tinggi juga. Sekarang serawai masih juga walaupun naik turun airnya. Hujan naik berhenti 1 hari turun lagi," kata Kepala BPBD Kabupaten Sintang, Bernhard Saragih kepada Tribun Pontianak, Rabu 12 Oktober 2022.

Sebagian besar masyarakat terdampak banjir belum mengungsi. Mereka bertahan di rumah masing-masing atau tinggal sementara tempat keluarga. BPBD pun saat ini belum membuka posko pengungsian dan dapur umum.

"Hari ini akan patroli total dulu. Pengungsi kecil-kecilan ada 3 KK di kompleks abu bakar. Camat Sintang belum ada pengungsi yang banyak masih bergeser ke rumah keluarga. Tapi camat sudah sampaikan ke lurah dan RT agar segera melaporkan Kalau ada warga mengungsu. Dan kalau sudah ada maka dinsos akan langsung buka dapur umum juga," ujar Saragih.

Saragih mengingatkan tingginya luapan Sungai Kapuas serta ditambah dengan curah hujan yang cukup tinggi saat ini, diminta kepada masyarakat meningkatkan kewaspadaan walaupun kejadian banjir ini tidak seperti yang terjadi pada tahun 2021 lalu.

“Saya selalu mengimbau warga yang berada di lokasi rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan. Lakukan langkah-langkah antisipasi seperti menyimpan barang berharga di tempat yang lebih tinggi, mengungsi, memperhatikan kabel listrik di rumah dan menjaga anak-anak," pesan Saragih. 

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved