Lokal Populer

Sutarmidji Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Puting Beliung, dan Tanah Longsor

Harisson menjelaskan bahwa dikeluarkan Keputusan ini berangkat dari bencana banjir yang terjadi di beberapa Kabupaten/ Kota di Kalimantan Barat

Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Akibat banjir yang merendam Puskesmas Balai Berkuak, Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, para petugas kesehatan, masyarakat dan pihak keamanan, bahu membahu melakukan evakuasi terhadap pasien. Senin, 10 Oktober 2022. 

Tidak hanya perjalanan yang durasinya panjang , namun medan jalan yang ditempuh juga berbagai macam rintangan. Mulai dari jalan berlumpur, jalan berlubang dan jalan yang tergenang Air.

Namun dikatakannya bahwa saat ini niatnya bersama tim untuk sampai ke Jelai Hulu harus tertunda melihat kondisi jalan yang tak memungkinkan untuk dilalui menggunakan armada (avanza).

“Saya dan rekan rekan FOZ lainnya yang ikut serta saat itu memutuskan untuk mendrop logistik sebanyak 200 paket yang kami bawa ke posko utama penanggulangan banjir BPBD Kabupaten Ketapang,”ujarnya.

Ia juga turut mengucapkan terima kasih kepada BPBD Ketapang yang telah berkenan membantu dan meneruskan perjuangan untuk sampai ke lokasi terdampak.

“Semoga kolaborasi kebaikan ini akan terus berlanjut dilain kesempatan,” pungkasnya.

Dukung Kebijakan Gubernur

Ansarudin Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh Pemprov Kalbar sekarang ini sudah baik.

“Dengan Keputusan gubernur tersebut, untuk memberikan keleluasaan bagi setiap daerah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana batingsor di Kalbar,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Senin 10 Oktober 2022.

Ia mengatakan di tengah kondisi politik nasional maupun daerah sekarang yang sudah mulai bergejolak, dirinya juga berharap bantuan sosial jangan dipolitisasi untuk mendapatkan simpati dari masyarakat dan mendapatkan keuntungan politik dari hal tersebut.

“Saya juga menyarankan agar pemerintah segera menyusun program untuk pemulihan lingkungan dan hutan di Kalbar,” ujarnya.

Mengingat bencana alam yang sudah berulangkali terjadi di Kalbar rata-rata diakibatkan oleh mulai rusak kealamian lingkungan dan hutan yang menjadi filter pertama untuk mengatasi bencana seperti banjir, longsor puting beliung dan sebagainya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved