Lokal Populer
Gencarkan Kebiasan Makan Telur Untuk Pencegahan Stunting
Satono menyarankan pasangan yang ingin mempunyai anak untuk melakukan program hamil, agar janin yang dikandung tumbuh subur dan ibu hamil bahagia
Penulis: Imam Maksum | Editor: Tri Pandito Wibowo
Kadis Kesehatan Kabupaten Sambas Uray Hendy Wijaya mengatakan, kesempatan peluncuran Materindu menjadi aksi nyata untuk menekan angka stunting di Kabupaten Sambas.
• Tuntutan Aliansi Gerakan Rakyat Serentak di DPRD Sambas
"Kegiatan hari ini kita sudah sampai pada praktek, hari ini kita sudah sampai, sebab ini adalah bentuk aksi nyata, kita sudah capek karena selama ini hanya materi saja, ini kita langsung praktek gerakan makan telur di posyandu," ujarnya.
Setelah peluncuran program Materindu, pihaknya berharap kedepannya gerakan makan telur bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Sejatinya telur terbukti bisa meninggikan badan, sekelompok anak-anak jika diberikan protein hewani, mengandung hormon pertumbuhan," tuturnya.
Dia menjelaskan, telur dapat merangsang hormon pertumbuhan, sehingga kepada para orang tua dia meminta untuk mengecek seperti apa pertumbuhan setelah rutin mengonsumsi telur bagi anak mereka.
"Jadi setiap bulan silakan nanti diukur tinggi badan anaknya. Bunda PAUD menginisiasi Materindu, bagaimana praktek langsung mengukur pertumbuhan tinggi anak anak. Kemudian ada juga kelebihan gizi, ini juga berbahaya kalau bisa terjadi, dapat mengakibatkan obesitas," katanya.
Protein Telur
Kepala Desa (Kades) Lumbang Mahmud mengatakan pihaknya mengucap rasa terima kasih karena telah kedatangan Bupati Sambas H Satono beserta jajarannya. Kedatangan Bupati Sambas untuk membuka Materindu di Desa Lumbang.
"Kami di Pemdes Lumbang mengucap selamat datang kepada Bupati Sambas dan hadirin, stakeholder terkait, dalam launching makan telur di posyandu," katanya.
Dia menjelaskan, program tersebut sangat luar biasa yang kemudian pihaknya berkomitmen akan melanjutkan kepada masyarakat agar mengonsumsi telur.
"Ini merupakan terobosan luar biasa bagi kami, ini akan kami terapkan pada masyarakat kami, anak anak kami. Makan telur satu biji satu hari untuk anak dan balita, karena protein telur ini cukup dan telur ini murah dan terjangkau," katanya.
Dia mengakui pemahaman di tengah masyarakat saat ini masih harus diberikan sosialisasi bagaimana agar dapat mengonsumsi telur khususnya bagi kalangan balita. "Memang terkadang masyarakat kita belum paham, kami akan terus mengimbau dan menyarankan supaya hal ini terus dilakukan," ujarnya.
Dia berujar karena kepedulian pemerintah, orang tua terhadap balita sehingga bisa terbebas dari stunting, jangan sampai ada halangan untuk dapat mengonsumsi telur.
"Anak - anak karena kami peduli, bagaimana untuk mencegah stunting yang selalu jangan menjadi halangan di masyarakat kita. Di masa akan datang semoga akan terus berkurang masyarakat yang terkena stunting," tuturnya.