Lokal Populer

Terbatasnya Vaksin Meningitis di Provinsi Kalbar

untuk kebutuhan dalam satu hari dibatasi sebanyak 60 orang saja bisa melakukan penyuntikan vaksin meningitis, sampai kondisi stok vaksin sudah normal

TRIBUNPONTIANAK/Muhammad Luthfi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Hary Agung saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis 21 Juli 2022. 

Sehingga mencukupi kebutuhan masyarakat Kalbar untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi meningitis

“Adapun upaya lain yakni merelokasi dari beberapa daerah yang masih punya stok dan dikirim ke provinsi yang jumlah vaksin terbatas,” ujarnya. 

Ia mengatakan bagi masyarakat yang ingin mendapat vaksin meningitis  untuk dapat mengisi data diri dan  mengantri dengan melakukan pendaftaran  melalui link Sinkarkes.kemenkes.go.id

“Nanti pendaftaran tersebut diantrikan oleh KKP per hari 60 orang dengan memprirotiaskan rentang waktu masyarakat yang mau pergi umroh maupun haji,” ujarnya.

Kadiskes Provinsi juga mengatakan sejak awal vaksin meningitis  meninipis, Diskes sudah menyampaikan informasi kepada Kemenkes dan Kemenag Provinsi terkait terbatasnya jumlah vaksin meningitis  untuk disampaikan kepada para agen haji dan umroh agar tidak memaksakan waktu keberangkatan.

“Jadi keberangkatan umroh bisa disesuaikan dulu dengan jumlah vaksin yang ada saat ini,” pungkasnya.

Pemenuhan Kebutuhan Vaksin

Stok vaksin meningitis sudah sangat menipis di Kalbar dan diperkirakan disupply pada awal Oktober 2022 mendatang.

Biokompos Berbasis Limbah Kayu Tingkatkan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung di Lahan Gambut

Ketua Komite IV DPD RI Sukiryanto mengatakan terjadinya kelangkaan vaksin meningitis turut dipengaruhi Covid-19 yang melanda Indonesia dan beberapa negara.

"Tentunya kita semua tidak boleh saling menyalahkan, karena kita lama terbelenggu oleh pandemi, tidak mungkin menstok vaksin tersebut dimana ada resiko kadaluarsa," ujar Sukir pada Selasa 4 Oktober 2022.

Namun diakui Sukir memang perlu akselerasi untuk pemenuhan kebutuhan vaksin meningitis seiring dengan meningkatnya perjalanan umroh. 

Sukir mengatakan yang ia ketahui dari rapat BPOM beberapa waktu lalu bahwa ternyata hanya ada 2 perusahaan yang memiliki izin impor untuk vaksin meningitis di Indonesia. 

"Salah satunya adalah BUMN biofarma, sehingga mungkin bisa dikoordinasikan melalui kementrian BUMN agar dapat segera mendapatkan stok vaksin," ujar Sukir.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved