Lokal Populer

Biokompos Berbasis Limbah Kayu Tingkatkan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung di Lahan Gambut

nantinya tidak hanya akan dapat digunakan pada tanaman jagung dilahan gambut saja, melainkan juga pada jenis tanaman pertanian lainnya seperti padi

TRIBUNPONTIANAK/Muhammad Firdaus
Dokumentasi focus group discussion (FGD) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPKM) Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak bersama para petani Kubu Raya dan pengamat/ilmuan bidang pertanian. Selasa, 4 Oktober 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPKM) Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak menggelar focus group discussion (FGD) bersama para petani Kubu Raya dan pengamat/ilmuan bidang pertanian. Selasa 4 Oktober 2022.

Turut hadir dalam agenda ini sebagai pembahas, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kubu Raya Heri Supriyanto, Kepala UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Prov Kalbar Anton Kamaruddin, serta Dosen Universitas Tanjungpura Dr Tatang Abdurrahman.

FGD kali ini mengusung tema inovasi teknologi biokompos berbasis limbah kayu untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung di lahan gambut.

Dijelaskan oleh para peneliti inovasi teknologi biokompos berbasis limbah kayu nantinya tidak hanya akan dapat digunakan pada tanaman jagung dilahan gambut saja, melainkan juga pada jenis tanaman pertanian lainnya seperti padi, dll.

Pasar Serawai Lumpuh Total, Banjir Rendam Ruas Jalan, Perumahan Penduduk dan Juga Sekolah

Agenda penelitian ini bertujuan melakukan pemanfaatan terhadap limbah kayu untuk dijadikan pupuk, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil pertanian di lahan gambut, khususnya pada tanaman jagung.

Ketua tim peneliti Edy Syafril Hayat mengatakan bahwa metode biokompos berbasis limbah kayu ini banyak dan mudah ditemui, khususnya di Kabupaten Kubu Raya dimana penelitian ini dilakukan.

"Jadi diharapkan dengan pemanfaatan biokompos ini nanti dapat meningkatkan nilai tambah bagi produksi pertanian, khususnya untuk tanaman jagung di Kubu Raya," ucapnya.

Selain itu di satu sisi penelitian ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan dari pemanfaatan limbah kayu ini.

Kemudian mahal dan langkanya pupuk anorganik yang dibutuhkan oleh para petani saat ini juga menjadi pertimbangan dalam penelitian ini, sehingga dapat membantu mengurangi beban petani dalam membeli pupuk.

"Dan juga pemanfaatan limbah ini juga dapat mengurangi pengeluaran petani dalam bidang pengadaan pupuk," ucapnya.

Kepala UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Prov Kalbar Anton Kamaruddin, mengatakan bahwa ia mengapresiasi agenda ini.

Sebab dengan adanya penelitian ditengah situasi mahal dan langka pupuk anorganik ini, diharapkan dapat membantu para petani untuk dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan dan hasil pertaniannya.

"Pertama di situasi seperti ini kan kelangkaannya, perang Rusia Ukraina juga berimbas kesitu, kemudian harganya juga makin mahal. Dan juga memberikan efek yang negatif kepada tanah," ucapnya.

"Jadi makanya kita mengkampanyekan kembali ke alam agar menggunakan produk-produk pertanian bahan-bahan alami yang sudah berhasil dari zaman dulu," ucapnya.

Sementara itu Kepala LPPKM UPB Pontianak Sri Andayani, berharap penelitian dapat bermanfaat untuk masyarakat dan memajukan dunia pertanian di Kalimantan Barat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved