Rawan Pohon Tumbang, Wako Edi Imbau Warga di Pontianak Tetap Waspada
Kita juga minta kepada masyarakat untuk mewaspadai apabila mulai terjadi cuaca mendung, angin kencang dan hujan deras untuk menghindari pepohonan
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi dan mewaspadai pepohonan tumbang serta genangan banjir.
Dalam rilis BMKG Kalbar dalam sepekan kedepan dikabarkan akan terjadi cuaca ekstrem sehingga potensi terjadinya angin kencang dan genangan.
Menurut Wako Edi, rawannya pepohonan rindang tumbang di Kota Pontianak ini disebabkan oleh beberapa faktor.
"Berbagai macam penyebabnya diantaranya adalah akibat angin puting beliung, akibat akarnya terpotong atau rusak dan dimakan rayap sehingga menyebabkan pohon tumbang. Tentu kita akan mengantisipasi kerawanan-kerawanan ini," ujarnya, Senin 3 Oktober 2022.
Baca juga: Terjaring Razia Tak Bawa STNK, Warga Pontianak Bersyukur Hanya Ditegur dan Tidak Ditilang
"Kita juga minta kepada masyarakat untuk mewaspadai apabila mulai terjadi cuaca mendung, angin kencang dan hujan deras untuk menghindari pepohonan," imbuhnya.
Dua hal yang memang diwaspadai di Kota Pontianak adalah rawannya angin puting dan genangan banjir.
Terkhusus kata Edi, untuk warga yang beraktivitas di kawasan yang rawan bencana, seperti di pinggiran sungai Kapuas, di kawasan yang banyak pepohonan rindang atau sudah berusia tua dan lainnya.
Pemerintah Kota Pontianak pun melalui Dinas terkait terus memonitoring terhadap bahayanya pepohonan tumbang dengan melakukan pemangkasan -pemamngkasan ke setiap pepohonan yang di Kota Pontianak.
Sementara untuk, antisipasi terjadinya genangan banjir hanya bisa memperlancar aliran air melalui drainase yang ada.
"Untuk mengantisipasi genangan banjir, kita memperlancar aliran air melalui drainase, karena Kota Pontianak ini memang berada di dataran rendah dan rawan genangan. Terutama ketika air pasang ditambah lagi hujan sehingga sulit untuk menghindar dari genangan," jelasnya.
Untuk itu, beberapa upaya memperlancar aliran air melalui drainase terus dilakukan. Bahkan normalisasi di parit-parit juga dilakukan untuk memperdalam parit tersebut sehingga ketika terjadi air pasang atau hujan, air akan cepat mengalir ke sungai Kapuas. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News