Antisipasi KLB DBD, Diskes Kalbar Lakukan Beberapa Upaya Penanggulangan

Pertama, kata dia melakukan pemantauan surveilans kasus DBD dan menganalisa grafik pola minmax. Kasus DBD lima dan tiga tahunan dalam rangka kewaspada

NET/Google
Ilustrasi - Awas Kasus DBD Naik! Simak Cara Mencegah Gigitan Nyamuk Aedes aegypti. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Seiring dengan masuknya laporan kasus DBD dari Kabupaten/ Kota di Kalimantan Barat, dan peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar telah melaksanakan beberapa upaya sebagai respon cepat untuk penanggulangan DBD.

Hal tersebut untuk mencegah terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa) di kabupaten/kota dan menekan angka kejadian DBD serta mencegah kematian akibat DBD pada kabupaten/ kota.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, drg. Hary Agung mengatakan upaya penanggulangan KLB DBD.

Pertama, kata dia melakukan pemantauan surveilans kasus DBD dan menganalisa grafik pola minmax. Kasus DBD lima dan tiga tahunan dalam rangka kewaspadaan dini terjadinya KLB.

Kadiskes Hary Agung Sebut Vaksin Meningitis Terbatas di Kalbar

Kedua mengirimkan surat himbauan untuk melakukan kewaspadaan dini dan antisipasi KLB DBD ke kabupaten/kota.

Ketiga melakukan investigasi dan Penyelidikan Epidemiologi (PE) bersama dengan Tim dinas kesehatan kabupaten/kota.

“Dengan tujuan mengetahui kondisi penderita DBD di rumah sakit dan Puskesmas serta serta mellihat lingkungan tempat tinggal penderita DBD untuk menentukan langkah-2 penanggulangan selanjutnya,” ujarnya, Rabu, 28 September 2022.

Lanjut dia, keempat memfasilitasi upaya pemberantasan nyamuk penular DBD dengan mendistribusikan Logistik (insektiida dan Bubuk Abate).

Dengan tujuan untuk memutus mata rantai penularan di lokasi ditemukannya kasus DBD dengan melakukan Foging (penyemprotan) sesuai SOP secara terfocus dalam 2 siklus apabila terjadi kenaikan kasus dan foging massal apabila sudah terjadi KLB.

“Kegiatan ini harus disertai dengan PSN dan larvasida (pemberian bubuk abate) serta penyuluhan pada masyarakat,” katanya.

Kelima, sebagai mediator dan fasilitator penggerakan lintas sector dan pihak swasta dibawah pemda Kab/kota setempat untuk melakukan upaya respon cepat penanggulangan DBD.

Keenam, memobilisasi logistic dan pendanaan dari berbagai sumber sesuai dengan kewenangan dinas kesehatan propinsi.

Ketujuh, melakukan penyampaian informasi melalui media massa elektronik , medsos dan audio visual.

“Serta upaya yang dilakukan yaitu mendistribusikan logsitik penangulangan DBD yaitu Insektisida dan Abate ke kabupaten/kota berdasarkan permintaan dari Dinkes Kab/kota,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved