ASITA Nilai Perlu Kolaborasi Maksimal Semua Elemen untuk Majukan Sektor Pariwisata di Kalbar
Ifan Ronaldo Menilai event-event tersebut belum terlalu memikat perhatian para wisatawan dari luar Kalbar dan mancanegara.
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pada bulan September 2022 Ini, terselenggara sejumlah event-event besar dengan berbagai peringatannya di beberapa daerah di Kalimantan Barat.
Diantaranya adalah festival pesona Temajuk di Sambas, festival pesona kulminasi di Kota Pontianak dengan sejumlah rangkaiannya, juga festival robo-robo di Kakab Kubu Raya dan Mempawah menjadi rentetan kegiatan-kegiatan besar di bulan September ini.
Ifan Ronaldo Barus Ketua DPD Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalbar, mengatakan bahwa memang dengan daerah yang geografisnya seluas dan seperti Kalbar, maka adanya event-event seperti ini sangat diperlukan untuk menarik para wisatawan dari luar Kalbar maupun mancanegara.
• Kulminasi Matahari di Kota Pontianak Masuk Dalam Kharisma Event Nusantara 2022
Namun demikian menurutnya event-event tersebut belum terlalu memikat perhatian para wisatawan dari luar Kalbar dan mancanegara. Dilihat dari kunjungan berdasarkan penjualan tiket pesawat, belum ada kenaikan wisatawan yang signifikan akibat daripada event-event ini.
"Saya rasa, belum begitu ya, tapi ada beberapa dari Kuching, Bandung, Jakarta yang mengikuti Rally Wisata Festival Pesona Temajuk, tapi dampaknya dalam dunia ekonomi belum seperti yang kita harapkan," ucapnya. Sabtu, 24 September 2023.
Ia mengatakan bahwa untuk memajukan dunia pariwisata dibutuhkan sebuah kolaborasi semua elemen, baik dari pemerintah, lembaga-lembaga terkait, dunia usaha, maupun masyarakatnya sendiri.
"Kita tidak bisa bekerja membuat event hanya 1 lembaga saja, itu dampaknya hanya kecil, makanya harus berkolaborasi," ucapnya.
Dengan keterlibatan semua elemen tersebut dirasa akan lebih mudah untuk memajukan dunia pariwisata, sebab dengan demikian dapat menunjang baik secara sumberdaya maupun finansial.
Maka kedepannya, melalui kolaborasi-kolabirasi dengan sendirinya dunia pariwisata di Kalbar perlahan-lahan akan terus berkembang dan mampu memikat perhatian para wisatawan.
Ia menjelaskan bahwa seluruh daerah-daerah di Kalbar telah memiliki event nya masing-masing, hanya saja promosi dan inovasi pengembangannya masih sedikit kurang maksimal.
Pada festival pesona kulminasi khatulistiwa di Kota Pontianak misalnya, festival ini merupakan agenda Nasional satu-satunya yang hanya ada di Kota Pontianak.
Namun hal itu masih belum cukup menjadi daya tarik oleh para wisatawan, hal ini menurutnya dikarenakan kurangnya kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, sehingga beban berat hanya menjadi tanggungjawab Pemkot Pontianak saja.
Oleh karenanya efektivitas promosi event kulminasi ini menjadi kurang maksimal, sehingga hanya menjadi konsumsi masyarakat setempat saja, ini artinya dampak ekonomi yang diakibatkan pun tidak signifikan.
"Itu memang menjadi tugas yang berat untuk Pemkot agar bisa mengkolaborasikan agenda ini menjadi sebuah event yang besar, kita sudah punya label event kulminasi satu-satunya di Indonesia, ini harus dimanfaatkan," ucapnya.
Begitu pula pada agenda robo-robo yang dilangsungkan di Kakab dan Mempawah, menurutnya agenda-agenda ini seharusnya dapat dinikmati oleh semua masyarakat dan wisatawan-wisatawan di seluruh Indonesia.
Namun demikian sejauh ini agenda-agenda ini hanya mampu menjadi konsumsi masyarakat lokal saja.
Padahal adat dan budaya yang dimiliki pada event-event ini dapat menjadi modal utama sebagai daya tarik kepada para wisatawan.
Selain mempertahankan adat dan budaya, event-event ini juga seharusnya dapat dielaborasi dengan kegiatan-kegiatan terkini yang dapat menjadi pemicu untuk kalangan milineal yang saat ini sudah sangat menurun ketertarikannya akan adat dan budaya.
Ia mencontohkan, bahwa belakangan ini konser-konser musik sering dilangsungkan di Kota Pontianak ini dengan antusias yang sangat luar biasa dari kalangan milineal, berbanding terbalik dengan event-event di atas.
Maka dari itu perlunya kombinasi dan kolaborasi oleh semua elemen terkait untuk dapat menciptakan inovasi-inovasi baru, yang kemudian dapat meningkatkan animo masyarakat dan wisatawan untuk berkunjung pada event-event yang menjadi identitas daerah ini.
"Kita sekarang tidak bisa menutup mata melihat kegemaran mereka, tidak bisa kita batasi. Solusinya, ya kita siasati dengan acara-acara yang disenangi oleh anak-anak milenial," ucapnya.
Ia juga mencontohkan pada festival pesona Temajuk 2022 misalnya, yang berkolaborasi antara Pemprov, Pemkab, dan Polda Kalbar, beserta komunitas-komunitas dan elemen-elemen terkait.
Agenda ini berhasil menarik wisatawan dari luar seperti yang telah dijelaskan di atas, membuktikan bahwa kolaborasi sangat membantu dalam mensukseskan event-event yang menjadi andalan daerah.
Selain kolaborasi, event ini juga mempunyai inovasi yang sangat baik dengan melangsungkan agenda Rally Off Road.
Tentu ini menjadi strategi pariwisata yang luar biasa ,sehingga banyak komunitas-komunitas off road yang berdatangan ke Temajuk.
"Event Temajuk contoh kolaborasi yang baik, peserta lomba Rally 120 unit mobil, Rally Wisata 60 unit mobil, anak motor 200 unit mobil, total manusia yang hadir 1000 lebih, belum para pengunjung lainnya. Dapat dibayangkan beberapa perputaran ekonominya," ucapnya.
Disisi lain ia mengakui bahwa kendala-kendala pengembangan potensi wisata di Kalbar ini. Selain permasalahan minimnya anggaran yang ada, belum memadainya akses dan infrastruktur yang menunjang juga menjadi penghambat.
Namun demikian menurutnya bahwa ini tidak boleh dijadikan alasan begitu saja, harus dilakukan upaya-upaya pengembangan dan promosi wisata daerah mulai dari masyarakat setempat.
Apa bila upaya tersebut membuahkan hasil, maka tentu akan menjadi pertimbangan pemerintah untuk melakukan percepatan pembangunan guna menunjang daerah wisata tersebut.
"Antara pembangunan dan majunya sebuah destinasi itu berkesinambungan, kuncinya adalah pada wisatawan. Apabila prospek kedepannya positif dan berdasarkan kajian dapat membantu pertumbuhan ekonomi pasti akan jadi pertimbangan Pemerintah," ucapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News