Harga BBM Naik, Pengamat Ekonomi Kalbar Beberkan Sebab dan Langkah yang Harus Dilakukan

Prof Dr. Eddy Suratman menyampaikan haruslah dilakukan pemerintah, walaupun diakuinya akan ada dampaknya terkait kenaikan BBM ini.

Penulis: Ferryanto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Ferryanto
FGD Penyesuaian BBM di hotel Mercure Pontianak bersama Forkopimda, Mahasiswa dan Tokoh masyarakat Kalbar, Selasa 6 September 2022. 

Harapan saya kepada pemerintah, bagi saya apapun yang paling penting itu adalah selamatkan orang miskin, orang miskin itu bukan yang berpendapatan 3,5 Juta, garis kemiskinan di Kalimantan barat sekarang itu sekitar 480.000 rupiah per orang per bulan

Di Indonesia sekarang menurutnya angka kemiskinan sekitar 10,2 persen, atau sekira 26  juta mendekati 27 juta orang 

"itu yang menurut saya yang perlu diselamatkan bagaimana cara menyelamatkannya pastikan mereka dapat kompensasi, misalnya pemerintah bisa memberikan bantuan cash, meskipun bantuan cash ini sebetulnya bukan pilihan terbaik karena pemberdayaan itu jauh lebih baik dari bantuan cash," ujarnya.

"Tapi dalam situasi sekarang bantuan cash itu diperlukan sebagai bantalan sosial untuk orang-orang yang betul-betul miskin,'"menurutnya.

"Saya hitung-hitungan kalau ada 27 juta orang miskin di Indonesia diberikan satu juta per orang berarti 27 triliun, kalau dikalikan 12 bulan / 1 tahun itu berarti sekitar 324 triliun, masih di bawah 52,4 triliun berarti poin yang paling penting bagi kita sebetulnya adalah selamatkan orang miskin," jelasnya.

Ia berharap Kepada Pemerintah daerah untuk memperbaiki data warga tidak mampu, kemudian melakukan alokasikan bantuan ke orang-orang yang tidak mampu.

Rekomendasi kedua Pertamina harus dapat memastikan stok BBM untuk tetap ada.

"jangan sampai sudah naik harganya antri lagi tak dapat pula, kalau sampai ada antrian, itu menyebabkan polisi tentara menambah pekerjaan mereka juga, karena waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk bekerja menjadi digunakan untuk antri,"ujar Prof Eddy. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved