Doa Katolik

Renungan Katolik Minggu 4 September 2022 Hari Minggu Biasa XXIII Lengkap Bacaan Injil

Bacaan 1 diambil dari Kebijaksanaan 9:13-18, bacaan 2 diambil dari Surat Rasul Paulus kepada Filemon 9b-10.12-17 dan bacaan injil diambil dari Lukas.

REMO CASILLI / KOLAM RENANG / AFP
Paus Fransiskus memimpin Misa Pentakosta di kapel Sakramen Mahakudus Basilika Santo Petrus, di Vatikan pada 31 Mei 2020, untuk pertama kalinya sejak lockdown diberlakukan tiga bulan lalu untuk mengekang penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh novel virus corona. Lihat Bacaan Renungan Katolik Minggu 4 September 2022 Hari Minggu Biasa XXIII. 

Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?

Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.

Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Mencintai Tuhan

Oleh: Rm. Charles Virgenius, O.Carm

Kita sering mendengar pertanyaan klasik, "Dari manakah datangnya cinta?"

Dengan spontan kita akan menjawab, "Dari mata turun ke hati."

Lalu jika demikian, dari manakah datangnya cinta kepada Tuhan?

Bukankah kita tidak pernah melihat Tuhan sejelas kita melihat sesama?

Jika demikian, apakah kita dapat mencintai Tuhan?

Dalam Injil hari ini, kita mendengar ajaran Yesus tentang mencintai-Nya di atas segala-galanya.

Bahkan, Yesus membandingkan cinta kepada anggota keluarga dengan cinta kepada Tuhan.

Yesus menggunakan pilihan kata yang terkadang terasa keras dan sulit dimengerti, "Membenci ayah, ibu, dan sanak saudara" untuk menggambarkan pentingnya mencintai Tuhan di atas semuanya itu.

Yesus mengajar setiap orang untuk mencintai-Nya di atas segala-galanya.

Namun, pertanyaan selanjutnya adalah apakah hal ini mungkin untuk kita lakukan?

Bagaimana kita dapat mencintai Tuhan lebih dari apa pun di dunia ini?

Bila kita berusaha untuk mencintai Tuhan dan hanya beranggapan bahwa usaha ini semata-mata berangkat dari kemauan kita, sepertinya kita keliru.

Mencintai Tuhan bukan hanya berarti usaha untuk mencintai-Nya, tetapi juga usaha untuk membuka diri atas cinta-Nya.

Setiap orang pada akhirnya akan menyadari bahwa bukan seberapa besar usahaku untuk mencintai Tuhan, tetapi seberapa besar aku membiarkan diriku untuk dicintai oleh Tuhan.

Bukan seberapa besar usahaku untuk mencari Tuhan, tetapi seberapa besar usahaku untuk membiarkan diriku ditemukan oleh Tuhan.

Di tempat pertama, kita perlu mengalami cinta Tuhan untuk dapat mencintai-Nya.

Kita perlu membiarkan diri kita dicintai, disembuhkan, dan dipulihkan oleh-Nya.

Hal ini berarti senantiasa bekerja sama dengan rahmat Tuhan untuk menghadirkan kembali Tuhan di saat-saat sulit dan gelap hidup kita, sehingga kita akhirnya menyadari betapa Tuhan senantiasa menyertai perjalanan hidup kita.

Semoga kita dimampukan untuk mencintai Tuhan secara baru dan utuh daiam hidup ini.

Renungan Katolik Sabtu 3 September 2022 Peringatan Santo Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja

Sumber: adiutami.com

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved