Tolak Kenaikan BBM, Puluhan Mahasiswa Unjuk Rasa Sampaikan 4 Poin Tuntutan
Terkait alasan pemerintah yang menyampaikan bahwa APBN telah membengkak akibat subsidi BBM, ia menilai hal tersebut adalah alasan klise.
Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Puluhan Mahasiswa di Kota Pontianak menggelar aksi unjuk rasa menolak wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak.
Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi itu menggelar aksi di kantor DPRD Provinsi Kalbar dengan membawa berbagai spanduk bertuliskan penolakan harga BBM, Kamis 1 September 2022.
Koordinator aksi Ikram menyampaikan bahwa pada aksi ini terdapat 4 poin utama yang pihaknya sampaikan ke DPRD Provinsi Kalbar.
Pertama menolak kenaikan harga BBM, kedua menuntut pemerintah untuk mengaudit kembali BPH Satgas Migas dalam penyaluran BBM bersubsidi, menuntut DPRD Provinsi Kalbar agar dapat mendesak pemerintah pusat untuk tidak menaikan harga BBM, dan mendesak wakil rakyat mendengarkan suara rakyat.
Baca juga: Nilai Wacana Kenaikan Harga BBM Tidak Tepat, Suyanto Tanjung Minta Pemerintah Ubah Pola Subsidi
Dengan naiknya harga BBM pihaknya menilai maka sekaligus akan memicu kenaikan harga transportasi dan produksi.
"Bila dua hal tersebut sudah terdampak, pasti rakyat akan kesusahan membeli bahan pangan dan bahan prioritas lainnya,"ujarnya.
Terkait alasan pemerintah yang menyampaikan bahwa APBN telah membengkak akibat subsidi BBM, ia menilai hal tersebut adalah alasan klise.
"Pemerintah tidak konsisten dengan jawaban itu sendiri, alasannya klise terkait naiknya harga BBM,",katanya.
"Pastinya isu ini akan kami kawal hingga mendapat solusi yang solutif untuk masyarakat,"tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
