Diskes Sanggau Catat 40 Kasus HIV AIDS di Kabupaten Sanggau Sepanjang Tahun 2022

Sarimin Sitepu menyampaikan bahwa tahun 2022, sebanyak 40 kasus positif HIV AIDS di Kabupaten Sanggau. Rinciannya HIV 26 kasus, AIDS 10 kasus dan meni

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUN PONTIANAK/ HENDRI CHORNELIUS
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Sarimin Sitepu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Sarimin Sitepu menyampaikan bahwa tahun 2022, sebanyak 40 kasus positif HIV AIDS di Kabupaten Sanggau. Rinciannya HIV 26 kasus, AIDS 10 kasus dan meninggal dunia empat kasus. 

"Didominasi oleh usia 25-49 tahun (Usia produktif). Ibu rumah tangga ada dan anak-anak juga ada. Dan profesi atau pekerjaannya tidak spesifik, karena dalam penanggulangan hiv yang dikenal adalah populasi kunci seperti lsl (Laki-laki suka laki-laki), wps (wanita penjaja seks) dan lainya,"katanya, Kamis 1 September 2022.

Sementara untuk data kasus lima tahun terakhir adalah tahun 2017 sebanyak 37 kasus, tahun 2018 sebanyak 30 kasus, tahun 2019 sebanyak 58 kasus, tahun 2020 sebanyak 65 kasus dan tahun 2021 sebanyak 48 kasus. 

Kasus HIV/AIDS di Pontianak Capai 55 Orang, Dinkes Terus Lakukan Skrining

"Terhadap yang positif tersebut, tetap rutin minum obat, dan aktivitas mereka juga baik-baik saja,"jelasnya.

Penularannya lanjut Sarimin, melalui hubungan seksual berisiko, menggunakan jarum suntik secara bergantian, penularan dari ibu ke anak semasa dalam kandungan, dan melalui transfusi darah.

Sementara untuk pencegahan lanjutnya, adalah melaksanakan deteksi dini HIV AIDS terhadap populasi kunci, sosialisasi kepada masyarakat baik tatap muka maupun melalui media tentang HIV.

"Kemudian, penyimpangan sosial yakni perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Salah satu penyimpangan sosial yang masih terjadi di masyarakat adalah adanya pergaulan bebas, yaitu perilaku yang sudah melewati batas dalam masyarakat, sehingga perlu dilakukan pencegahan baik oleh diri sendiri maupun Lembaga-lembaga terkait,"ujarnya.

Kemudian, upaya pencegahan dari diri sendiri salah satunya dapat dilakukan dengan lebih berhati-hati dalam memilih teman atau selektif dalam berteman agar tidak mudah terjerumus atau terpengaruh pada hal-hal yang dapat mengarah pada pergaulan bebas.

"Selain itu, saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan, dan hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik," tegasnya.

Sarimin menegaskan, edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat membantu mencegah penularan HIV di  masyarakat. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved